Puncak Hari Koperasi

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebanyak 20 buah koperasi se-Kota Tanjung Pinang menerima penghargaan sekaligus dana pembinaan sebesar 5 juta rupiah, yang diserahkan langsung oleh Walikota Tanjung Pinang Suryatati A Manan, pada malam Gebyar Hari Koperasi ke-64 di lapangan Pamedan, Sabtu (9/7/2011).

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar Kota Tanjung Pinang Wan Kamar, mengatakan, pelaksanaan puncak hari koperasi ke-64 jatuh pada tanggal 12 Juli 2011 mendatang, yang akan dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istora, Senayan, Jakarta.

"Salah satu koperasi penerima penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM berasal dari Kota Tanjung Pinang adalah koperasi sekolah dasar. Pengurus koperasi tersebut direncanakan akan berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan secara langsung," ujar Wan Kamar.

Wan Kamar juga mengatakan, dari 20 koperasi terbaik se-Kota Tanjung Pinang, pemerintah kota Tanjung Pinang memberikan dana pembinaan, setelah melakukan evaluasi kalau ke 20 koperasi tersebut, telah menjalankan usaha koperasinya sesuai dengan prinsip perkoperasian. "Pemberian bantuaan ini, kita harapkan dapat memicu dan menumbuhkembangkan koperasi di daerah ini," jelasnya.

Dari hasil evaluasi Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar Pemerintah Kota Tanjung Pinang, hingga saat ini masih banyak koperasi di Kota Tanjungpinang yang belum melaksanakan Rapat Anggaran Tahunan, belum tertib administrasi, serta kurang inisiatif mengembangkan bisnis koperasinya.

Pada pelaksanaan puncak hari koperasi, juga dilakukan pelantikan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Tanjung Pinang oleh Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Propinsi Kepulauan Riau, yang dikukuhkan Walikota Tanjung Pinang. 

Wali kota Tanjungpinang Suryatati mengatakan, peran koperasi dalam pertumbuhaan ekonomi di Kota Tanjung Pinang sangat penting, khuusnya dalam peningkatan kesejahteraan anggotanya. Dalam pengelolaan koperasi, prinsip dasar yang harus dipegang adalah kebersamaan dalam pengelolaan koperasi dan bergotong-royong dalam memecahkan permasalahaan yang dihadapi. “Kita tidak mau, dalam pengelolaan koperasi hanya untuk kepentingan  pengurus saja, tetapi yang lebih baik adalah untuk kepentingan seluruh anggota,”ujar Tatik.

Rasanya tidak berlebihan, apabila seseorang mengalami kesulitan bidang keuangan, maka harapan yang tertuju adalah mendapatkan dana tersebut dari koperasi, kemudian baru  mencari dana pada lembaga lainnya. Jika koperasi tidak dapat memenuhi kebutuhan anggotanya, tidak heranlah pinjaman beralih ke pihak rentenir yang sangat merugikan. “Di sinilah peran koperasi untuk mengatasi masalah anggotanya,” tandas Suryatati.

Pada kesempatan itu pula, Suryatati mengajak semua pihak terutama pembina, pengawas dan pengurus koperasi, agar dapat mendukung sepenuhnya gerakan masyarakat sadar koperasi serta mengharapkan koperasi di Tanjung Pinang dapat tumbuh dan mandiri.