Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polda Kepri Gandeng Instansi Terkait Telusuri Peredaran Beras 'Palsu'
Oleh : Hadli
Selasa | 26-05-2015 | 13:13 WIB
sidak-beras-palsu.jpg Honda-Batam
AKBP Kornelius Wisnu Aji Pamungkas, Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Kepri membeli beras Rambutan sebanyak 1 Kg untuk uji lab saat sidak bersama instansi terkait di toko Indah Jaya, Pasar Botania Batam Center.

BATAMTODAY.COM, Batam - Polda Kepulauan Riau (Kepri) menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumberdaya Mineral (Disperindag), Bulog, Karantina serta Balai POM se Kepri menggelar sidak di pasar mengantisipasi maraknya isu beras 'palsu' dari Tiongkok yang beredar.

Pantauan BATAMTODAY.COM di Batam, Subdit I Ditreskrimsus Polda Kepri bersama Disperindag Kota Batam, Bulog Subdivre Batam, Karantina Batam, Balai POM menyisir Pasar Botania, Batam Center sekitar pukul 11.00 WIB. 

Penyisiran yang dilakukan belum menemukan adanya tanda-tanda beras buatan berbahan ubi, kentang dan plastik mengandung dan resin sintetis yang dapat meminyu terkadinya penyakit kanker. 

"Sejauh ini dari kasat mata belum ada ditemukan ciri-ciri beras tersebut, tapi ada beberapa beras yang kita bawa untuk diuji di labfor," kata Kepala Disperindag Kota Batam Amsakar Ahmad, usai sidak. 

Ia mengatakan, sidak ini hanya fokus pada keberadaan beras 'palsu'. Dari beberapa toko penjualan beras, hanya dua toko yang mendapat perhatian tim. Diantaranya toko Indah Jaya dan Harapan Indah. Beras yang dibeli dilakukan uji lab diantaranya merek Anda Biru, Anak Ajaib, Super Semut, Poker, Pandan Wangi serta Rambutan. 

"Hasilnya baru bisa disampaikan sekitar 2 minggu kedepan. Semoga Batam tidak ditemukan adanya beras tersebut, sehingga masyarakat tidak lagi resah," katanya kembali. 

Hasil uji lab, tambahnya jika ditemukan adanya mengandung bahan berbahaya, pihaknya akan melimpahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. 

"Jika hasil uji lab nanti ditemukan ada  beras palsu, dari pedagang akan kita telusuri dari distributor mana ia beli beras tersebut. Kasusnya akan kita kembangkan terus. Ini menyangkut hajat orang banyak," tutur Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri, Kombes Syahar Diantono. 

Ia mengatakan, sidak ini dilakukan serentak di beberapa kota dan kabupaten di Kepri. "Selain Batam, kita juga mengajak sidak serentak bersama instansi lain. Polda sudah perintahkan tiap-tiap Kapolres untuk menggandeng bersama pemerintah setempat. Jika ditemukan akan kita tindak," tuturnya.

Editor: Dodo