Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konflik Warga Rohingya dan Myanmar Terbawa Hingga Rudenim Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 26-05-2015 | 10:57 WIB
Rudenim_Pusat_Di_Tanjungpinang.jpg Honda-Batam
Rudenim Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Konflik dan gesekan antara warga Rohingya dengan Myanmar tak hanya terjadi di negaranya, namun juga terbawa hingga ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, tempat mereka ditampung selama ini.

Di Rudenim Tanjungpinang, terdapat 14 warga Rohingya dan 29 warga Myanmar, yang merupakan pencari suaka maupun para pelaku pencurian ikan. Dengan adanya gesekan yang terus berlanjut, penempatan mereka juga harus dipisahkan.

Kepala Rudenim Tanjungpinang, Surya Pranata mengatakan, pemisahan dua etnis ini dilakukan untuk menghindari adanya perkelahian, seperti yang pernah terjadi di Rudenim Medan, Sumatera Utara.

"Dari 20 orang Rohingya yang sebelumnya sempat ditampung di sini dari Bandarlampung tidak ada yang dipulangkan. Tetapi mereka dipindahkan ke Rudenim di Medan dan di daerah Sulawesi, hingga saat ini tinggal 14 orang Rohingya lagi yang berada," kata Surya kepada BATAMTODAY.COM, Senin (25/5/2015).

Surya menyebut, meski bermusuhan dengan warga Myanmar, warga Rohingya ini bisa akur dengan warga Bangladesh. Dia juga mengaku baru saja memulangkan delapan warga Bangladesh negara asalnya setelah diverifikasi oleh UNHCR dan IOM.

Secara umum, penghuni Rudenim Tanjungpinang disebut Surya sudah melebihi kapasitas. Satu blok yang idealnya dihuni 30 orang, kini harus diisi 40 orang. Total penghuni Rudenim Tanjungpinang saat ini berjumlah 519 orang dari berbagai negara.

Editor: Dodo