Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Temukan Kotoran Tikus, Urin dan Arsenik di Produk Kecantikan
Oleh : Redaksi
Selasa | 19-05-2015 | 09:13 WIB
ilustrasi makeup.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - POLISI menyita sejumlah produk kecantikan palsu yang ditemukan mengandung kotoran tikus, urin manusia, dan zat arsenik. Make-up, parfum dan tabir surya adalah beberapa produk palsu yang ditemukan kepolisian London.

Uji laboratorium menunjukkan bahwa produk-produk palsu itu juga mengandung bahan kimia beracun seperti arsenik, merkuri dan sianida. Polisi juga memperingatkan mengenai alat-alat listrik palsu untuk perawatan kecantikan yang dapat mengakibatkan sengatan listrik.

Kepolisian mengatakan di Inggris diperkirakan setidaknya £90 juta (Rp1,8 triliun) dikeluarkan setiap tahunnya untuk barang-barang palsu. Produk kecantikan tiruan khususnya makin marak dan makin mudah dibeli lewat internet.

Kepolisian mengatakan uji laboratorium telah menunjukkan parfum-parfum palsu sering mengandung bahan kimia beracun termasuk sianida dan bahkan urin manusia. Sedangkan kosmetik palsu seperti eyeliner, maskara, lip gloss dan alas bedak ditemukan mengandung zat kimia dengan kadar tinggi dan bahan-bahan berbahaya seperti arsenik, merkuri dan timbal.

Semua bahan-bahan tersebut dapat mengakibatkan reaksi alergi seperti iritasi kulit, pembengkakan, ruam dan luka bakar serta mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang pada pengguna.

Seorang juru bicara kota London mengatakan kosmetik palsu seringkali diproduksi di pabrik-pabrik yang tidak higienis dan sering ditemukan kotoran tikus serta racun dalamnya.

Detektif Maria Woodall dari kepolisian kota London, mengatakan mereka telah menutup lebih dari 5.5500 situs yang menjual barang-barang mewah bermerek namun palsu serta menyita produk palsu bernilai lebih dari £3,5 juta (Rp72 miliar). Dia juga mengatakan informasi pembayaran dan rincian identitas pembeli banyak dicuri untuk transaksi lainnya.

"Produk-produk kosmetik bertujuan untuk menonjolkan kecantikan anda. Namun, produk palsu ini akan berdampak sebaliknya," tambahnya.

"Bila tawarannya terlalu bagus untuk dipercaya - maka jangan dipercaya saja." (*)

Sumber: BBC