Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil UN Diumumkan 15 Mei, Ribuan Siswa di Lingga Diharapkan Lulus dengan Hasil Terbaik
Oleh : Nurjali
Rabu | 13-05-2015 | 16:21 WIB
ilustrasi kelulusan siswa SMA.jpg Honda-Batam
Siswa mencorat-coret baju pada saat kelulusan. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Nasib 1.005 siswa SMA, MA, dan SMK akan ditentukan pada tanggal 15 Mei mendatang. Meskipun penentuan kelulusan ditentukan oleh sekolah masing-masing, namun hasil nilai akhir ujian nasional (UN) turut menentukan siswa tersebut untuk dapat diterima di perguruan tinggi idaman mereka.

"Insya Allah kalau tidak ada halangan, hari Jumat nanti hasil UN akan diumumkan beserta kelulusannya. Rencananya akan diumumkan di sekolah masing-masing, kalau tidak ada perubahan jadwal," kata Keizzy Dalfi, Kepala UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga, Rabu (13/05/15).

Meskipun target kelulusan untuk tahun ini adalah 100 persen, namun pihak Disdikpora menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah yang lebih mengetahui prestasi dan kemampuan siswanya. Pemerintah, katanya, berharap sekolah dapat memberikan penilaian terbaik bagi siswa nya agar lulusan dari sekolah tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

"Semua kewenangan sesuai aturan ditentukan sekolah dan merupakan hak penuh dari sekolah. Kita hanya berharap agar semua lulusan di sekolah di Lingga merupakan lulusan dengan nilai terbaik," ujarnya.

Disdikpora, imbuhnya, menghimbau kepada semua sekolah, khususnya untuk siswa, agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan negatif seperti konvoi dan mencoret-coret pakaian. Menurutnya, kegiatan itu merupakan kebiasaan lama yang harus dihapus karena tidak ada sisi positifnya sama sekali.

"Banyak cara positif untuk merayakan kelulusan, namun bukanlah dengan hal-hal yang negatif seperti konvoi dan cara-cara yang tidak beradab lainnya. Kita mengharapkan agar sekolah dapat mengarahkan siswanya untuk merayaklan kelulusan dengan kegiatan yang positif," imbaunya.

"Baju mereka yang tidak lagi digunakan mungkin bisa disumbangkan untuk adik-adik mereka yang membutuhkan ketimbang harus dicoret-coret. Dan mungkin ada kegiatan silaturahmi dengan guru sebagai rasa syukur, dan melakukan ritual ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing," imbuh Keizzy. (*)

Editor: Roelan