Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bakteri Tifus di Asia dan Afrika Kian Kebal Antibiotik
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-05-2015 | 12:05 WIB
typhus-2428.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.C0M - BAKTERI tifus yang kebal terhadap antibiotik menyebar di Afrika dan Asia serta mengancam kesehatan global, demikian peringatan para ahli. Para peneliti dari Wellcome Trust yang mengamati perkembangan infeksi menyatakan bakteri ini telah menggantikan bakteri tifus reguler di banyak negara.

Mereka menganalisis contoh dari 63 negara dan banyak dari contoh itu yang kebal terhadap pengobatan antibiotik standar. Menurut mereka, ini terjadi karena pengobatan tifus selama ini terlalu mengandalkan pada antibiotik.

Sekarang ini, dokter harus menggunakan antibiotik yang lebih mahal dan lebih sulit didapat untuk mengobati tifus, penyakit yang membunuh sekitar 200.000 orang setiap tahun.

Penyalahgunaan obat-obatan antibiotik telah membuat bakteri tifus menjadi kebal terhadap berbagai jenis obat.

Penelitian Wellcome Trust merupakan gambaran paling lengkap mengenai kekebalan bakteri tifus yang terjadi secara global. Di banyak negara Asia dan Afrika -di mana tifus masih menular- galur bakteri tifus baru yang kebal berbagai obat telah menggantikan jenis yang biasanya ditemukan.
Dari 63 negara yang diteliti, 21 di antaranya ditemukan galur bakteri ini.

Dr Kathryn Holt, dari University of Melbourne yang ikut menulis laporan ini memastikan bahwa galur bakteri baru itu memang menguat. Menurut para peneliti, hal ini membutuhkan perhatian dunia internasional.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, "Membatasi penyalahgunaan antibiotik adalah bagian dari solusi."

"Selain itu, sistem pengawasan untuk mengenali bakteri yang kebal antibiotik perlu dikembangkan untuk mengidentifikasi daerah yang terjangkiti dan meningkatkan pencegahan serta pengendalian." (*)

Sumber: BBC