Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tes Darah Rutin dapat Deteksi Kanker Ovarium
Oleh : Redaksi
Selasa | 05-05-2015 | 13:28 WIB
diabetes.jpg Honda-Batam
Ilustrasi tes darah.

BATAMTODAY.COM - Tes darah rutin dapat mendeteksi 86% kanker ovarium lebih awal sebelum masa dimana perempuan dapat didiagnosa memiliki sel kanker, menurut satu uji coba.

Hasil uji coba ini dapat mengubah metode pemeriksaan darah secara nasional, karena tumor ovarium seringkali menyebabkan kematian karena terlambat terdeteksi.

Hasil pertama dari uji coba yang telah berlangsung selama 14 tahun dengan melibatkan lebih dari 46.000 perempuan, menunjukkan bahwa tumor dapat dideteksi dini.

Namun, tim riset dari University College London memperingatkan bahwa masih belum diketahui apakah hasil uji coba ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa perempuan penderita kanker ovarium.

Sekitar 7.100 wanita yang di diagnosis mengidap kanker ovarium dan 4.200 dari mereka meninggal dari penyakit ini setiap tahunnya di Inggris.

Gejala-gejala kanker ovarium meliputi sakit perut, merasa kembung terus-menerus dan kesulitan makan, dan sulit terdeteksi karena yang terlihat seperti gejala umum untuk kondisi lainnya.

Tumor ovarium memproduksi bahan kimia CA125 dalam jumlah tinggi, yang sudah digunakan sebagai indikator untuk memeriksa pasien untuk gejala tumor.

Badan Kerjasama Inggris untuk Pendeteksian Kanker Ovarium melakukan tes darah tahunan untuk wanita pasca-menopause di 13 lokasi Badan Kesehatan Nasional Inggris NHS.

Mereka melacak perubahan tingkat CA125 dari waktu ke waktu dan jika tingkat menjadi tinggi maka pasien tersebut dikirim untuk pemeriksaan lebih lanjut termasuk pemidaian ultrasound.

Apakah bisa selamatkan nyawa?
Hasil uji coba ini yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology, menunjukkan 86% dari kanker itu terdeteksi.

Prof Usha Menon, dari University College London, mengatakan kepada situs BBC News: "Hasil itu baik, tapi yang penting adalah apakah kita telah mendeteksi kanker cukup awal untuk menyelamatkan nyawa pasien. Belum ada screening pada saat jadi kami menunggu hasil sebelum NHS dapat memutuskan. Banyak orang akan harus melakukan tes darah ini agar dapat berdampak dalam jumlah nyawa yang terselamatkan."

Data tingkat kematian diperkirakan akan dirilis pada musim gugur.

Sekitar satu dari empat pasien berada di tahap awal perkembangan kanker - ketika ada hanya satu tumor tunggal atau baru saja mulai menyebar.

Prof Menon optimistis tumor yang sudah berkembang pesat dapat terdeteksi lebih awal dari biasanya – sehingga meningkatkan kesuksesan pengobatan kanker.

Proyek ini merupakan percobaan deteksi ovarium terbesar di dunia dan mereka juga melakukan uji coba scan ultrasound rutin sebagai alat deteksi. Hasil tes tersebut juga diharapkan akhir tahun ini.

Komite Screening Nasional Inggris mengikuti penelitian ini dan akan meninjau program screening kanker ovarium setelah data lengkap sudah tersedia.

Prof Patrick Maxwell, dari Medical Research Council, mengatakan: "Hasil awal yang menarik ini kedepannya dapat menjadi dasar untuk membentuk program screening nasional untuk kanker ovarium."

Dr James Brenton, spesialis kanker ovarium dengan Cancer Research UK, mengatakan: "Sebuah tes darah untuk menemukan risiko kanker pada wanita merupakan prospek yang menarik, namun hasil ini masih perlu diuji untuk melihat apakah dapat menyelamatkan nyawa. "

Lembaga amal The Eve Appeal menambahkan: "Hasil terbaru ini menarik dan merupakan titik awal menuju langkah-langkah besar untuk pendeteksian yang lebih akurat untuk memprediksi risiko individu dengan kanker."

Analisa oleh James Gallagher
Sebuah keputusan penting pada metode deteksi kanker ovarium sedang dinantikan. Studi sebelumnya mempertanyakan manfaat dari program pendeteksian dini, namun riset yang terbesar di dunia ini bertujuan untuk menghasilkan putusan definitif.

Riset dimulai pada tahun 2001 , dengan tes darah terakhir pada responden pada 2011 lalu, dan hasilnya awalnya sudah terlihat. Bukti awal menunjukkan tanda-tanda positif.

Metode mereka yaitu pemantauan level CA125 dari waktu ke waktu akan mengungkapkan berapa tingkat tertinggi bagi masing-masing pasien wanita.

Ini tampaknya lebih efektif dibandingkan upaya sebelumnya yang hanya menggunakan sebuah indikator level CA125 yang sama untuk semua wanita.

Pendekatan personal ini mungkin dapat terbukti berguna untuk pendeteksian kanker lainnya, seperti kanker prostat.

Tapi pertanyaan besarnya adalah apakah pendeteksian ovarium dapat menyelamatkan nyawa? Kita akan tahu jawabannya dalam beberapa bulan.

Sumber: BBC