Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinkes Lingga Tegaskan Isu Tempat Wisata Air Panas Jadi Media Penularan HIV Bohong
Oleh : Nurjali
Kamis | 23-04-2015 | 16:55 WIB
pemandian_air_panas_dabo_singkep.lingga.jpg_480_480_0_64000_0_1_0.jpg Honda-Batam
Pemandian air panas di Dabosingkep. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lingga memastikan tempat wisata air panas yang terletak di Berindat, Kecamatan Singkep, bukan penyebab utama penularan virus HIV. Pernyataan tersebut disampaikan agar warga tidak terprovokasi oleh isu menyusul temuan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kepri yang menyatakan empat orang ibu rumah tangga di Lingga positif terjangkit HIV/AIDS.

"Penularan HIV/AIDS bukan melalui air mandi, melainkan melalui cairan darah atau transfusi darah, salah satunya melalui jarum suntik bekas pengidap HIV/AIDS yang digunakan bergiliran khususnya bagi pengguna narkoba. Yang kedua adalah melalui cairan dan bisa juga melalui ASI (air susu ibu)," kata Sri Dewi, Kabid Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (23/04/15).

Dia mengakui, adanya temuan dari KPA Provinsi Kepri telah membuat berbagai isu yang berkembang di masyarakat yang sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan tentang penularan HIV/AIDS di Kabupaten Lingga.

"Ada isu-isu yang membuat spekulasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kita maklum, tapi sebaiknya isu tersebut tidak perlu dihebohkan karena sumber tersebut tidak benar. Mengenai temuan KPA tersebut memang benar, tapi penularannya bisa saja terjadi di luar daerah dan dibawa kemari serta faktor-faktor yang saya sampaikan tadi," jelasnya.

Meski demikian, dia mengimbau kepada pengelola tempat wisata khususnya yang memiliki kolam, agar selalu menjaga higienitas dari Kolam yang digunakan masyarakat yaitu dengan cara menguras secara rutin kolam-kolam yang digunakan. Selain itu kebersihan di lingkungan sekitar kolam juga harus dijaga.

"Tindakan itu juga untuk mencegah virus-virus seperti penyakit menular atau penyakit kulit dan tetap menjaga kesehatan lingkungan sekitar, agar masyarakat kita nyaman berlibur dilokasi tersebut," terangnya. (*)

Editor: Roelan