Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perkenalkan, Metode Membaca Buku Cerita Anak yang Efektif
Oleh : Redaksi
Kamis | 23-04-2015 | 14:02 WIB
read_aloud.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dulu, sebagaian orang tua mendongeng sebagai pengantar tidur anak. Bukan cuma mendongeng, tetapi membacakan cerita sebelum tidur juga sangat baik. Ada juga membaca cerita anak yang lebih efektif, yang dikenal dengan read aloud.

Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya "The Read Aloud Handbook". Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling  efektif untuk anak-anak. Dengan metode ini orang tua atau pengasuh bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan serta menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).
 
Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan dapat menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian hebat itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stres bahkan terbebani harus bisa membaca.  Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca.
 
Read aloud dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak semester ketiga kehamilan. Karena itu  semakin dini buku diperkenalkan, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dengan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.
 
Read Aloud juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, saat hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat atau kereta api, atau saat menunggu antrean dokter. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan konsistensi melakukan read aloud. Rutinitas  adalah kunci utama keberhasilannya.
 
Manfaat read aloud antara lain dapat membangun keterampilan literasi  melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Read Aloud juga membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca.

Kedekatan orang tua dengan anak juga bisa dicapai karena anak terbiasa dengan suara orang tua dan terdapat "skin to skin contact" ketika membacakan cerita, serta terdapat juga kedekatan dengan buku. Orang tua yang membacakan cerita kepada anak juga langsung menjadi contoh membaca bagi anaknya (reading role model). 

Mengingat manfaat dari membaca cerita dengan metode ini, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan kegiatan "Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak" pada Mei 2015 mendatang. Kegiatan itu digelar untuk memperingati Hari Buku Sedunia (World Book Day) yang jatuh setiap tanggal 23 April. (*)

Sumber: kemdikbud