Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Makanan Nasional Harus Diperkuat dengan Bahan Baku Lokal
Oleh : Redaksi
Jum'at | 17-04-2015 | 16:19 WIB
saleh husin.jpg Honda-Batam
Menteri Perindustrian, Saleh Husin. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Gresik - Industri makanan dan minuman nasional berpeluang untuk terus tumbuh di pasar lokal, regional bahkan global. Namun, industri tersebut masih dihimpit beberapa tantangan yang mendesak diselesaikan, seperti kekurangan bahan baku, infrastruktur yang terbatas, kurangnya pasokan listrik, energi gas, dan suku bunga yang tinggi untuk investasi.

"Penyediaan bahan baku harus diperbanyak, terutama dari lokal. Jika tidak, bisa menghambat peningkatan kapasitas produksi. Sedangkan keterbatasan infrastuktur membuat ekspansi terkendala, seperti ketika ingin memperluas dan mendekatkan pabrik ke lokasi sumber bahan baku," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, melalui rilis resmi, Jumat (17/4/2015).
 
Produksi bahan baku dari lokal, lanjut Saleh, sekaligus menjamin kelangsungan produksi karena menghindari ketergantungan dari pasokan bahan baku impor dan menguatkan daya saing. "Artinya, kita mesti memperkuat struktur industri makanan minuman," ujarnya.
 
Saleh hadir di Gresik dalam rangka kunjungan kerja ke sejumlah industri makanan dan minuman seperti PT Karunia Alam Segar, unit produksi mi instan dan minuman milik Wings group.
 
Dijelaskan, sejauh ini pemerintah pusat dan daerah terus mengupayakan berbagai perbaikan di bidang iklim usaha baik fiskal maupun non-fiskal seperti penyediaan bahan baku dari lokal, dan penyediaan bunga bank yang bersaing sebagai fasilitas pembiayaan mendongkrak kapasitas dan ekspansi.
 
Berdasarkan data BPS, kontribusi industri makanan dan minuman (termasuk tembakau) terhadap PDB industri non-migas pada tahun 2014 sebesar 30 persen. Sedangkan laju pertumbuhan kumulatif industri makanan dan minuman pada 2014 sebesar 9,54 persen, meningkat dari tahun 2013 yang sebesar 4,07 persen.
 
"Penguatan industri ini menjadi andalan ketika kita ingin meningkatkan nilai tambah produk primer hasil pertanian," kata Saleh.

Selain itu, menurut Saleh, keberadaan industri olahan ini juga sebagai penggerak utama ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia dan mendorong tumbuhnya industri-industri terkait. Khusus untuk pelaku industri, termasuk Wings group, Saleh Husin mendorong agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri di era pasar global dan menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Jika industri kita kuat, maka tidak perlu takut menghadapi MEA. Justru kita bisa memperluas pasar ekspor," kata Menperin. (*)

Editor: Roelan