Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Persoalan Pendidikan Masih Jadi PR Wali Kota Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 30-03-2015 | 15:24 WIB
sidang_reses.jpg Honda-Batam
Rapat paripurna ke-10 masa persidangan II tahun sidang 2015 DPRD Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggaran yang besar pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, dinilai oleh anggota DPRD Batam belum bisa menyelesaikan permaslahan pendidikan di Kota Batam.

Pada rapat paripurna ke-10 masa persidangan II tahun sidang 2015 DPRD Kota Batam dengan agenda laporan reses II anggota legislatif salah satu yang menjadi keluhan masyarakat adalah masalah pendidikan.

Banyak fraksi menyatakan masalah pendidikan masih menjadi permasalahan utama yang harus diselesaikan oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, diantaranya yaitu penambahan jumlah ruang kelas dan hal ini perlu diprioritaskan.

Seperti halnya yang disampaikan oleh anggota dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Udin P Sihaloho bahwa hasil reses anggota fraksinya disampaikan banyak sekolah yang perlu penambahan jumlah ruang kelas seperti SMPN 31.

"Selain itu SDN 19, SD 012 Bengong juga meminta kelas baru dimana setiap penerimaan peserta didik yang selalu kurang kelas," kata Udin saat memberikan laporan hasil reses di Paripurna, Senin (30/3/2019).

Udin juga menyampaikan bahwa F-PDIP menyayangkan banyaknya guru honorer kategori dua (K2) yang tidak di kunjung diangkat menjadi Pegawai negeri Sipil (PNS) dan beberapa pungutan liar yang dilakukan oleh oknum untuk kepentingan dirinya. Menurutnya Pemko Batam juga perlu renovasi rumah guru untuk kesejahteraan guru.

Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota Fraksi Golkar (F-Golkar), Ruslan M Ali Wasyim yang mengatakan hasil reses pada lima dapil di Kota Batam banyak masalah di sektor pendidikan.

"Untuk sekolah SMA dan SMK daya tampung belum seimbang jadi perlu juga dilalukan penambahan," kata Ruslan.

Selain itu Ruslan juga mengatakan apa yang sudah disampaikan oleh F-PDIP bahwa hampir semua dapil melaporkan bahwa banyak sekolah yang meminta penambahan ruang kelas baru karena jumlah siswa yang terus bertambah.

Kemudian peningkatan pelayanan pendidikan dan kualitas sekolah serta penambahan guru dirasa juga sangat perlu harus dilakukan oleh Pemko mengingat sekarang ini katanya banyak guru yang sudah melebihi jam mengajarnya.

Menanggapi hal tersebut Dahlan mengakui memang banyak permasalah seperti kurangnya jumlah kelas dan kurang nya sekolah negeri, namun ia menjelaskan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah susahnya mencari lahan untuk mendirikan sekolah.

Selain itu juga menurutnya banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya yang masih belum mencukupi usianya yang mengakibatkan ruang kelas itu selalu kurang.

"Maka itu saya menghimbau kepada bapak atau ibu yang hendak menyekolahkan anaknya harus sudah berusia 7 tahun, kalau masih di bawah itu jangan dulu," kata Dahlan usai menghadiri Paripurna.

Editor: Dodo