Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pencinta Batu Akik di Dabo Bentuk Singkep Gemstoone Community
Oleh : Nurjali
Senin | 30-03-2015 | 14:18 WIB
batu_mulia_khas_singkep.jpg Honda-Batam
Badar besi, salah satu batu mulia khas Dabosingkep yang belum diolah. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Para penghobi batu mulia atau akik di Dabosingkep kini bergabung dalam satu wadah. Mereka membentuk klub pecinta batu akik bernama Singkep Gemstoone Community pada Sabtu (28/3/2015) malam kemarin.

Mardian, salah seorang pelopor pembentukan, mengatakan, tujuan dari dibentuknya Singkep Gemstoone Community ini adalah untuk menampung para penghobi batu akik di Dabosingkep. Dengan adanya wadah ini diharapkan agar batu asli khas Dabosingkep dapat dipromosikan ke luar daerah dengan mengikuti berbagai pameran.

"Kalau sendiri-sendiri mempromosikan itu agak sulit. Tapi dengan adanya perkumpulan ini kita harapkan lebih mudah mempromosikan batu akik asli daerah kita ini," kata Mardian, Senin (30/3/15).

Dia menjelaskan, anggota Singkep Gemstoone Community ini hadir dari berbagai propesi, termasuk mereka yang menjual batu akik, para pencari batu akik, dan mereka yang memang membuat batu akik. Komunitas ini rencananya akan membuat beberapa agenda untuk mempromosikan batu akik ke luar daerah, salah satunya dengan mengikuti ajang yang akan dilaksanakan di Kota Batam dalam waktu dekat ini.

"Prioritas utama kita yaitu mengikuti iven pameran batu akik yang rencananya akan dilaksanakan di Kota Batam nanti," ujarnya.

Selain mempromosikan berbagai jenis batu akik dari Dabosingkep, komunitas ini rencananya juga akan melakukan penelitian-penelitian terkait kandungan-kandunga yang terdapat pada batu akik khas Dabosingkep ini. Adapun batu yang akan diuji di laboratotium di Bandung antara lain batu tourmaline, kinyang atau kristal, kecubung dan batu yang mirip giok.

"Kita sudah komunikasikan dengan mantan Wakil Bupati Lingga, Pak Saptono, untuk membantu melakukan pengujian kualitas batu kita di Bandung dan beliau bersedia," terang Mardian.

Setelah dilakukan penelitian dan kadar yang terdapat di batu tersebut, komunitas ini rencananya akan membuat hak paten atau sertifikat dari batu-batu yang ditemukan di Pulau Singkep ini. (*)

Editor: Roelan