Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Orang Kaya di Indonesia Bakal Tumbuh Pesat
Oleh : Redaksi
Jum'at | 27-03-2015 | 13:06 WIB
ilustrasi_orang_kaya.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - PENINGKATAN kualitas infrastruktur dan keahlian kerja akan mendorong pertambahan jumlah orang kaya Indonesia, menurut sebuah laporan dari The Economist Intelligence Unit. Untuk periode lima tahun ke depan, laju pertumbuhan jumlah warga kaya Indonesia hanya kalah dari India.

Laporan yang mencakup 32 negara tersebut mendefinisikan warga kaya sebagai rumah tangga dengan aset keuangan sebesar $100 ribu hingga $2 juta, atau Rp1,3 miliar sampai Rp26 miliar. Kalangan yang disebut sebagai new wealth builders atau NWB ini mencakup profesional mandiri, eksekutif korporasi, serta pelaku wirausaha.

Di Indonesia, jumlah rumah tangga NWB akan bertambah dari 240 ribu pada 2014 menjadi sekitar 1,9 juta pada 2020. Total aset keuangan akan meningkat dari $42,1 juta ke $361,9 juta.

Sebagian besar pertumbuhan ini akan digerakkan oleh konsumsi pribadi, yang akan tumbuh 5,6 persen per tahun, menurut laporan itu. Berkat angkatan kerja yang terlatih lebih baik, Indonesia juga bakal meraih proyek-proyek manufaktur yang dulu mengalir ke Cina.

India menjadi negara pemuncak survei itu, yang terbit pada Rabu (25/3/2015). Jumlah rumah tangga NWB di India bakal menyentuh 4,9 juta pada 2020, atau lebih dari 10 kali lipat ketimbang angka tahun lalu yang mencapai 481 ribu. Aset keuangan mereka pun akan tumbuh 10 kali lipat dari $84,7 juta ke $879,7 juta.

Rumah tangga NWB di negara maju saat ini masih lebih banyak dari negara berkembang, dengan jumlah masing-masing 171 juta dan 97 juta. Namun, situasinya akan berubah pada 2020, kata laporan yang disponsori Citibank itu.

Laporan itu memperkirakan total aset keuangan NWB di seluruh dunia saat ini senilai $88 triliun dan akan meningkat menjadi $145 triliun pada 2020, dengan laju pertumbuhan tahunan 7,3persen.

Setelah India dan Indonesia, negara-negara dengan laju pertumbuhan NWB terpesat adalah Vietnam, Thailand, dan Filipina. Namun, kawasan Asia-Pasifik masih tertinggal dari Amerika Latin, karena pertumbuhan di Jepang relatif lemah. (*)

Sumber: WSJ