Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

'Pengicau' di Indonesia Bisa Pengaruhi Perilaku di Dunia Maya

Pengguna Terbesar, Twitter Segera Buka Kantor di Indonesia
Oleh : Redaksi
Kamis | 26-03-2015 | 15:40 WIB
twitter_office.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Twitter berupaya mengembangkan sayapnya di Indonesia dan menjalin kerja sama dengan pemerintah. Pada Kamis (26/3/2015) siang, Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Costolo, menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, guna membahas peluang bisnis, khususnya bagi pengicau di Tanah Air.

Dick Costolo menilai, Indonesia sebagai negara dengan pengguna daring (online) sangat besar yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dunia daring. Costolo menyebutkan banyaknya pengguna Twitter di Indonesia, yang mencapai 50 juta orang, dan merupakan pertumbuhan pengguna terbesar selama ini, sehingga menjadikan Indonesia pasar paling menguntungkan.

"Indonesia menjadi salah satu pasar paling menguntungkan, selain itu Twitter juga menguntungkan mereka karena menghubungkan satu sama lain, membicarakan apa yang terjadi saat ini," kata Dick Costolo, seperti dikutip dari laman Sekretaris Kabinet.

"Kami mendiskusikan Indonesia secara umum memiliki pengguna daring yang sangat besar, dan memiliki pengaruh bagi pertumbuhan dunia daring, sekaligus sebagai platform komunikasi untuk kerja sama antara pemerintah dan Twitter,” imbuhnya.

Menurut Costolo, melalui rekan kerja sama Twiiter, baik operator, di bidang hiburan dan juga pemerintahan, ia ingin memperluas kerja sama, salah satunya dengan membuka kantor perwakilan Twitter di Indonesia.

"Itu menjadi salah satu alasan dibukanya kantor kami di Indonesia. Kami ingin meyakinkan warga Indonesia untuk menggunakan produk kami, dan mengetahui bagaimana perilaku mereka menggunakan produk kami di Indonesia," kata Dick Costolo.

Sementara itu, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan, pertemuan dengan Costolo tersebut lebih menekankan pada peluang kerja sama di bidang industri kreatif. "Kami bicara tentang bagaimana pengembangannya secara bisnis di Indonesia. Tentu banyak di sini anak muda yang mengembangkan industri kreatif dan menggunakan Twitter untuk hal-hal positif," kata Kalla.

Kalla menegaskan, tidak ada perjanjian kerja sama tertulis dalam pertemuan tersebut, melainkan hanya membicarakan mengenai peluang bisnis. "Ini bisnis saja, tapi dengan bisnis itu berarti membuka kesempatan yang lain untuk lebih kreatif juga," jelasnya. (*)

Editor: Roelan