Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Para Bapak Ketahuilah, Menyusui Merupakan Sebuah 'Perjuangan' bagi Perempuan
Oleh : Redaksi
Jum'at | 20-03-2015 | 07:51 WIB
ibu-menyusui.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - MENURUT sebuah penelitian komprehensif, menyusui dapat meningkatkan kecerdasan. Tetapi para ibu baru mengatakan Anda tidak seharusnya merasa bersalah jka tidak dapat melakukannya.

Para ilmuwan berpikir ada kaitan antara lama bayi waktu menyusui dan IQ yang lebih tinggi ketika ia beranjak dewasa. Bisa jadi kandungan asam lemak dalam susu baik untuk otak.

Sejumlah wanita pada kelompok ibu dan bayi di Northampton mengatakan kepada Newsbeat bahwa menyusui itu sulit dan menyakitkan. "Puting bisa sakit, puting dapat retak, bisa berdarah."

Anna adalah seorang ibu dari tiga anak. "Ini bisa menjadi sedikit perjuangan," katanya kepada Newsbeat.

"Puting bisa sakit, puting dapat retak, bisa berdarah dan kemudian darah yang bercampur dengan susu ikut terminum oleh bayi, hal itu tidak mengganggu mereka, namun kemudian bayi-bayi itu selalu sakit setelah mereka membuat puting saya retak sampai berdarah."

Kondisi tersebut dapat mempengaruhi hubungan dengan suaminya. "Rasanya sakit sepanjang hari. Saya tidak tahan ketika disentuh karena terasa begitu sakit, sakit sekali, bahkan hanya dipeluk suami saja bisa membuat saya menangis."

Berbeda dengan Laura, hal itu adalah pengalaman yang paling positif. Dia mampu menyusui Albie, yang berumur hampir tiga bulan sekarang. Dia berpikir meluangkan waktu untuk menyusui bayinya sama pentingnya dengan menyuapinya.

"Saya pikir bahwa jika Anda hanya duduk di sana dan menyorongkan botol ke wajahnya kemudian yah, cukup adil. Tetapi jika Anda duduk di sana sambil memeluk bayi Anda dengan botol mungkin tindakan itu sama dengan memberikan ASI, jadi saya tidak berpikir itu bukan sekedar memberikan susu, tapi juga memberikan pengasuhan."

Penelitian menunjukan bahwa ASI mengandung sumber asam lemak yang baik yang untuk meningkatkan pertumbuhan otak, meskipun, para ahli lainnya mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum kita bisa meyakininya.

Penelitian ini lebih komprehensif daripada uji coba sebelumnya, karena memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecerdasan, seperti kelas sosial, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan berat bayi sewaktu lahir.

Lindsey punya banyak masalah dan memilih untuk tidak menyusui Blyth - yang berumur tiga bulan - karena dia harus memikirkan anak-anaknya yang lain. Berat badan Blyth menyusut hingga 13% dan pihak rumah sakit menawarkan tes untuk keduanya, namun Lindsey memutuskan untuk tinggal di rumah.

"Saya merasa tidak menikmati ketika dia lahir, saya bekerja terlalu keras untuk mendapatkan dia, saya mengandung dalam waktu yang lama, menjelang Natal, saya masih punya dua anak lainnya yang menyenangkan di rumah dan mereka pantas untuk mendapat ibu yang bahagia, bukan seseorang yang menangis terduduk di sudut sana mencoba melakukan yang terbaik untuk bayinya. "

Dia mengatakan kepada Newsbeat terlalu banyak tekanan pada ibu menyusui, dan penelitian ini tidak membantu. "Ini cukup buruk bagi para ibu karena membuat kami merasa bersalah ... masalah keibuan adalah tentang rasa bersalah, Anda merasa bersalah ketika Anda tidak melakukannya ... dan itu tidak adil."

Badan kesehatan Inggris, Public Health England, mengeluarkan aturan resmi untuk menyusui bayi selama enam bulan. (*)

Sumber: BBC