Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disabet Parang, Dua Warga KDA Dibegal di Terowongan Pelita
Oleh : Romi Chandra
Senin | 16-03-2015 | 13:13 WIB
warga_kda_dibegal.jpg Honda-Batam
Bakri dan Zakaria saat mendapat perawatan di RSBK usai dibegal di Terowongan Pelita, dini hari tadi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Meski upaya penumpasan kejahatan, seperti geng motor, begal, jambret dan lainnya gencar dilakukan, ternyata belum membuat para pelaku kejahatan jalanan ini jera.

Pasalnya, korban pembegalan masih berjatuhan, seperti yang dialami Bakri (28) dan Zakaria (18), warga Perumahan KDA Batam Centre di terowongan Pelita, Senin (16/3/2015) subuh, sekitar pukul 03.30 WIB.

Akibatnya, sepeda motor Yamaha Mio Sporty yang ditunggangi Bakri dan Zakaria dibawa kabur dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul hijau. Sementara kedua korban mengalami luka lecet serta sabetan parang dan dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan untuk pengobatan.

Ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSBK, Bakri mengaku diserang dua orang tak dikenal. Mereka yang sama-sama mengenakan topi langsung memepet Bakri dan Zakaria saat di terowongan dan menyuruh berhenti sambil memegang parang.

Karena takut, Bakri yang membonceng Zakaria mencoba kabur dengan mengebut motornya keluar dari terowongan. "Kami coba kabur. Tapi pelaku menyabet tangan kanan saya sehingga membawa motor tidak stabil lagi. Akhirnya jatuh. Setelah jatuh, kembali diserang. Motor saya diambil," kata Bakri, Senin siang.

Diceritakan Bakri, kejadian berawal saat ia pulang duduk dengan temannya di depan Rumah Sakit Harapan Bunda. Kemudian, ia dan Zakaria yang tinggal di KDA mampir ke SPBU Pelita mengisi minyak. Ia mengenali ciri-ciri pelaku karena sama-sama mengisi minyak di SPBU tersebut.

"Kami ngisi minyak di SPBU Pelita. Yang antre ngisi minyak saya, sementara Zakaria nunggu di luar. Saya lihat dua orang yang menyerang kami itu juga ngisi minyak. Mereka antre di belakang saya. Kami habis ketemu teman. Rencana mau ke Jodoh, tapi tak jadi. Sekitar pukul 03.00 WIB kami pulang karena paginya harus kerja," terang Bakri.

Setelah sekitar 15 menit mengisi minyak, Bakri dan Zakaria kemudian melanjutkan perjalanan. "Sampai di terowongan, orang yang mengisi minyak di belakang saya itu mengejar dan menyetop. Saya kenal ciri-cirinya karena sama-sama di SPBU," tambahnya.

Setelah jatuh dan mengalami luka-luka di sekujur tubuh, Bakri kembali diserang dan pipinya terkena sabetan parang. Ia juga melihat Zakaria sudah lebih dulu melarikan diri. "Setelah itu saya tidak sadar lagi mas," tambahnya.

Sementara itu, Zakaria, mengaku kabur untuk mencari bantuan. Ia juga melihat sepeda motor yang mereka kendarai dibawa kabur pelaku. "Mereka kabur ke arah Simpang Kuda dan bawa motor kami. Saya lari ke arah ruko Gading Mas, arah jalan besar mencari pertolongan. Tapi tidak ada orang yang lewat. Karena mereka sudah pergi, saya kembali lagi menolong Bakri," terangnya.

Mereka kemudian diselamatkan oleh pengendara motor yang kebetulan lewat setelah kejadian, dan dibawa ke RSBK. Pantauan di rumah sakit, Bakri mengalami luka sabetan di lengan kanan dan pipi kanan. Sementara bibirnya pecah serta keningnya luka lecet saat terbentur ke jalan. Selain itu, ia juga mengalami luka lecet di bagian tubuh lainnya. Sedangkan Zakaria hanya mengalami luka lecet di lengan kanannya.

Tim Buser Polresta Barelang juga sudah mendatangi rumah sakit untuk meminta keterangan korban terkait pembegalan yang mereka alami. (Baca: Geng Motor di Batam Kembali Beraksi, Penghuni Rusunawa Tanjunguncang Disabet Samurai)

Editor: Dodo