Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

X-Ray Digunakan Bersama, BC Tak Bisa Maksimal Awasi Penyelundupan Narkoba di Hang Nadim
Oleh : Hadli
Sabtu | 14-03-2015 | 12:20 WIB
kunto-BC.jpg Honda-Batam
Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan BC Batam, Kunto Prasti Trenggono.

‎BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam menyatakan tidak dapat fokus dalam melakukan pengawasan aksi penyelundupan narkoba keluar daerah melalui Bandara Hang Nadim Batam. Pasalnya mesin X-Ray yang digunakan masih  bersama pihak BP Batam melalui petugas Ditpam. 

"Kami sudah maksimal melakukan pengawasan penyelundupan narkoba melalui Bandara. Namun saat ini kami masih bersama pihak sekuriti (Ditpam BP Batam) melakukan pengawasan, sehingga kurang maksimal," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan BC Batam, Kunto Prasti Trenggono di BNNP Kepri, belum lama ini.

Saat ini terdapat dua pelabuhan resmi di Batam yang melayani pelayaran ke Malaysia yaitu Pelabuhan Internasional Batam Centre dan Pelabuhan Internasional Harbour Bay. Dari dua pelabuhan tersebut, upaya penggagalan penyelundupan sabu asal Malaysia sering dilakukan petugas di Pelabuhan Internasional Batam Centre.

Selain itu menurutnya, Batam merupakan wilayah kepulauan, sehingga sindikat narkoba internasional memanfaatkan penyeludupan narkoba melalui pelabuhan-pelabuhan rakyat (ilegal) untuk menyelundupkan narkoba dari Malaysia. 

"Batam masih menjadi wilayah transit narkoba. Bandara salah satunya wilayah untuk melakukan pengiriman keluar Batam. Seperti yang berhasil kita ungkap (1,4 kilo gram sabu) kemarin," katanya kembali. 

Kasus pencegahan pengiriman sabu dari Batam tujuan Surabaya dengan berat 1,433 kilogram pada 6 Maret 2015 oleh seorang TKI yang hendak pulang ke kampung halaman di Madura, Jawa Timur. 

Kasus-kasus pengungkapan lainnya yaang berhasil dicegah BC Batam dengan Ditpam BP Batam, juga menggunakan modus dengan memanfaatkan TKI ilegal yang pulang dari Malaysia menggunakan jalur pelabuhan resmi dan tidak resmi. 

"Kami akan perketat pengawasan di pelabuhan dan bandara dan melakukan pengawasan patroli di pelabuhan-pelabuhan tidak resmi," tutup Kunto. 

Untuk diketahui, mesin X-Ray yang berada di Bandara Hang Nadim, merupakan bantuan dari Jepang. 

Editor: Dodo