Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Badan POM Nyatakan Suplemen 'Obat Kuat untuk Pria' Ini Berbahaya Bagi Kesehatan
Oleh : Redaksi
Jum'at | 13-03-2015 | 16:47 WIB
spartax.png Honda-Batam
Suplemen untuk pria, Sparta, yang dilarang Badan POM. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) memerintahkan agar produk suplemen merek SpartaX ditarik dari peredaran dan produsen menghentikan produksinya. Berdasarkan hasil uji laboratorium, produk suplemen makanan SpartaX terbukti mengandung bahan kimia obat Hydroxythiohomosildenafil, merupakan turunan Sildenafil, yang penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Dikutip dari siaran pers Badan POM, sildenafil dan turunannya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi disfungsi ereksi. Bahan kimia obat ini dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan seperti kehilangan penglihatan dan pendengaran, stroke, serangan jantung bahkan kematian.
 
Kepala Badan POM, melalui Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK.04.1.41.02.15.0958 tanggal 18 Februari 2015 telah membatalkan persetujuan pendaftaran suplemen makanan SpartaX dengan nomor registrasi POM SD 081335111 produksi PT Dipa Pharmalab Intersains.

Badan POM juga menginstruksikan PT Dipa Pharmalab Intersains untuk menghentikan kegiatan produksinya serta menarik semua produk suplemen makanan SpartaX yang beredar dari seluruh distributor, subdistributor, agen, pasar swalayan, toko, warung, pengedar, dan penyalur lainnya.

Produsen juga diinstruksikan memusnahkan semua stok produk dan temuan semua produk hasil penarikan termasuk bahan baku di sarana produksi, dan menyampaikan laporan hasil penarikan dan pemusnahan kepada Badan POM.
 
Badan POM juga mengimbau masyarakat untuk menghentikan pemakaian produk suplemen tersebut. "Segeralah mencari pertolongan medis apabila merasakan gejala yang tidak biasa setelah                      mengkonsumsi produk suplemen makanan SpartaX," tulis Badan POM dalam siaran persnya.

Masyarakat diminta tidak melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri untuk penanganan disfungsi ereksi. "Berhati-hati pada produk dengan klaim kesehatan berlebihan seperti 'dapat menguatkan stamina seksual' atau menjanjikan penyembuhan ajaib untuk kondisi disfungsi ereksi," pesan Badan POM. (*)

Editor: Roelan