Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dipukul Oknum TNI AL, Pekerja PT WWE Ini Minta Perlindungan Polisi
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 06-03-2015 | 09:06 WIB
korban_pemukulan_oknum_tni_al.jpg Honda-Batam
Korban pemukulan oknum TNI AL saat meminta perlindungan ke Mapolresta Barelang. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Refison (37), pekerja PT World Wide Equipment Sputh East Asia (WWE), mengaku menjadi korban pemukulan Tn, seorang oknum TNI AL pada Kamis (5/3/2015) pagi sekitar pukul 07.40 WIB. Informasi yang didapat, kejadian itu dikarenakan masalah sepele, yakni soal parkir.

Bahkan dengan luka serius di bagian pelipis mata kiri dan harus dijahit dan dibaluti perban, ia langsung mendatangi Mapolresta Barelang untuk minta perlindungan karena takut terhadap ulah oknum tersebut.

"Saya datang ke sini (Mapolresta Barelang) untuk minta perlindungan. Saya takut nanti oknum itu kembali mencari saya," kata Refison yang masih mengenakan seragam kerjanya di Mapolresta Barelang, Kamis siang.

Diceritakan Refison, kejadiannya berawal saat ia ingin memarkirkan sepeda motornya di luar perusahaan tempatnya bekerja, karena jadwal kerja hanya setengah hari. Namun niatnya itu langsung dicegah petugas sekuriti yang menyuruhnya memarkirkan kendaran di dalam kawasan perusahaan, sehingga terjadilah cekcok mulut.

Tapi tiba-tiba Tn datang dan langsung memukul serta membenturkan kepalanya ke kepala Refison. Akibatnya, pelipis mata kirinya mengalami luka robek dan harus dijahit.

Ternyata tidak sampai di sana saja. Refison juga didatangi oleh rekan-rekan Tn saat membawa dirinya berobat ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) dan membawanya ke markas Lanal Batam yang berada tidak jauh dari perusahaan tempatnya bekerja.

"Niat saya hanya ingin parkir di luar karena jadwal kerja setengah hari. Tapi sekuriti mencegat dan kami perang mulut. Entah kenapa dia (Tn) tiba-tiba datang dan memukul saya. Pas di rumah sakit saya juga mau dibawa mereka. Karena itu saya minta perlindungan ke sini," katanya.

Sememtara itu, ratusan rekan-rekan sekerja Refison yang tidak terima temannya dipukuli, langsung mengamuk dan menghancurkan pos sekuriti perusahaan itu. Beruntung kepolisian dari Polsek Batuampar cepat datang sehingga bisa meredam kemarahan para pekerja.

Para karyawan tersebut juga mengaku, Tn sudah tiga kali melakukan hal tersebut kepada karyawan di perusahaan itu tanpa sebab. Bahkan ia juga ikut mengatur parkir para pekerja.

Komandan Lanal Batam, Kolonel Laut Ribut Eko Suyatno, membenarkan insiden tersebut. Namun Eko belum berkomentar banyak karena anggotanya masih menyelidiki persoalan yang sesungguhnya. "Danpomal lagi tangani, saya belum tahu persis kejadiannya," ujar Eko.

Sementara itu Pasi Intel Lanal Batam, Mayor Catur, menyebutkan, insiden tersebut hanya akibat kesalahpahaman saja sehingga kasus tersebut sudah selesai karena antara korban dan pelaku sudah ada kesepakatan perdamaian. "Kita sudah pertemukan mereka. Mereka sudah sama-sama terima dan minta maaf," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan