Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Jadi Jalur Transit Narkoba, Sani Minta Aparat Awasi Jalur 'Tikus'
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 04-03-2015 | 08:39 WIB
sabu_dua_kilo_pinang1.jpg Honda-Batam
Penyelundup narkoba yang ditangkap aparat Bea dan Cukai Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. (Foto: dpk. BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Provinsi Kepri menjadi jalur transit peredaran narkoba internasional, membuat Gubernur Muhammad Sani meminta aparat terkait melakukan pengawasan secara ketat pada sejumlah jalur dan pelabuhan 'tikus' (tak resmi) di Kepri.

"Untuk memerangi masuknya narkoba melalui jalur Provinsi Kepri ini, perlu adanya gerakan bersama, dan pemantauaan secara ketat oleh aparat keamanan terhadap seluruh jalur dan pelabuhan 'tikus'," kata Gubernur didampingi Sekda Kepri, Robert Iwan Loriaux, Selasa (3/3/315).

Selain itu, untuk mengampanyekan bahaya narkoba pada generasi muda, rencananya Sani juga akan turun ke sejumlah sekolah-sekolah untuk menyampaikan hal ini.

"Karena bukan hanya akan merugikan masa depan, akan tetapi juga akan membuat pengguna terjebak dalam perbuatan-perbuatan pidana. Saya sendiri akan turun ke sekolah, apakah menjadi pembina upacara untuk memerangi narkoba ini dan mudah-mudahan hal ini akan saya lakukan secara bergiliran," kata dia.

Selain peran pemerintah, Sani juga berharap peran orangtua dan seluruh M,asyarakat secara bersama-sama dalam memerangi masuknya narkoba ke Kepri.

"Sebaiknya memang pelabuhan-pelabuhan tikus ini semuanya ditutup. Tetapi hal itu tidak mungkin karena pelabuhan tersebut juga berkaitan dengan aktivitas masyarakat. Sehingga sulit untuk mengambil kebijakan itu," jelas Sani.

Dari laporan yang diterima dirinya dari BNN Provinsi Kepri, tingkat penggunaan narkoba maupun peredaran narkoba di Provinsi Kepri cenderung menurun. Hal itu dipengaruhi tingkat kesadaran pengguna narkoba dan orangtua untuk melakukan rehabilitasi bagi pencandu narkoba.

Dalam kesempatan itu, Sani juga mengingatkan aparat yang melakukan pengawasan keluar masuknya barang di wilayah Kepri agar tidak lengah sehingga penangkalan dan pencegahan akan dapat dilaksanakan, karena dari tren, rata-rata Narkoba yang masuk ke Kepri diselundupkan dari negara luar.

"Kita meminta dan tegaskan, agar pada petugas yang melakukan pengawasan terhadap pengawas barang tidak boleh lengah dan kecolongan khususnya pada aparat Bea dan Cukai," pungkasnya.

Editor: Dodo