BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kota Batam mengalami deflasi sebesar 0,51 persen pada Februari 2015. Sementara Kota Tanjungpinang pada periode yang sama juga mengalami deflasi sebesar 0,43 persen.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, deflasi di Kota Batam disebabkan turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 2,73 persen, kelompok sandang sebesar 0,26 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,60 persen.

Sedangkan kenaikan indeks harga di Kota Batam terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 1,36 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,44 persen.

Sementara deflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,21 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,92 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga di Kota Tanjungpinang terjadi pada kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,60 persen, kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 1,33 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,40 persen.

Inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2015 di Batam sebesar -0,91 persen dan laju inflasi 'year on year' di Batam (Februari 2015 dibandingkan dengan Februari 2014) sebesar 5,68 persen. Inflasi tahun kalender 2015 di Tanjungpinang sebesar -0,24 persen dan laju inflasi 'year on year' sebesar 4,98 persen. (*)

Editor: Roelan