BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam dipilih menjadi salah satu kota uji coba sistem informasi manajemen (SIM) dan sistem pengelolaan pengaduan (SPP) program beras miskin (raskin) bersama dengan Kabupaten Tabanan di Provinsi Bali, dan Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur. Karena itu Pemerintah Kota Batam bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan Kementerian Dalam Negeri menggelar sosialisasi program beras miskin (raskin) 2015.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, yang membuka langsung sosialisasi raskin tersebut mengatakan, sosialisasi raskin ini sangat penting terkait dengan penanggung jawabnya, mekanisme pelaksanaan program, kepada siapa sasaran program, dan agar dalam pelaksanaannya nanti dapat disesuaikan dengan mekanisme aturan yang berlaku.

"Bukan perkara mudah mengurus sekitar 30 ribu masyarakat batam yang dikategorikan miskin," kata Dahlan, pada saat sosialisasi, Jumat (27/2/2015) siang.

Dahlan berharap agar tim koordinasi dan pelaksana distribusi serta perangkat pemerintah dibantu RT dan RW harus jeli dalam memilih dan merekomendasikan siapa yang berhak mendapatkan raskin tersebut.

Sementara ketua panitia kegiatan, Nurminsyah, dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini agar seluruh stakeholder terutama Tim Koordinasi Raskin Kota Batam, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin Kelurahan, memahami tugas dan fungsinya dalam mensukseskan program raskin di Kota Batam.

"Selain itu juga memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan pengaduan masyarakat," kata Nurminsyah.

Dalam sosialisasi raskin tersebut, tentang sistem pengelolaan dan pengaduan program raskin disampaikan oleh Imelda Leiwakabessy dari Sekretariat TNP2K, fungsi pengawasan Kemendagri pada program raskin yang disampaikan oleh Direktur usaha Ekonomi Masyarakat Kemendagri dan Peran Inspektorat Kota Batam dalam pengawasan program raskin di Kota Batam yang disampaikan oleh Achmad Arfah. (*)

Editor: Roelan