BATAMTODAY.COM - XIAOMI memiliki produk yang sanggup disejajarkan dengan gawai keluaran Apple dan Samsung. Dinamai Mi Note, dengan dimensi 5,7 inci, komputer phablet keluaran Xiaomi bahkan dianggap lebih unggul dari iPhone 6 Plus dan Galaxy Note 4.

Dan, harganya rendah, yakni $370, sekitar setengah dari angka yang melekat pada banderol iPhone 6 Plus.

Xiaomi dapat menawarkan produk berharga rendah karena hanya menjualnya lewat Internet dan tak banyak berbelanja untuk pemasaran tradisional. Perusahaan itu pun menciptakan cara unik untuk mengembangkan perangkat lunak: jutaan penggunanya diminta mengajukan saran, dan software diperbarui sekali dalam sepekan.

Selain Xiaomi, Cina juga punya OnePlus. Gawai produksinya yang berukuran 5,5 inci dihargai $300. Pembelian hanya dapat dilakukan pada hari Selasa di laman OnePlus.

Berikut hasil penilaian saya akan produk Xiaomi dan OnePlus tersebut.

Kamera: Terbaik pada gawai bersistem operasi Android.
Dengan membandingkan hasil foto dari Mi Note, iPhone 6 Plus, One, dan Galaxy Note 4, nama yang disebut pertama menjadi juaranya.

Mi Note, iPhone 6 Plus, dan Note 4 memiliki fitur image stabilization. Hasil foto dari iPhone memang lebih kaya warna, tapi Mi Note menghasilkan detail lebih baik. Sayangnya, kamera Mi Note buruk dalam urusan autofocus.

Namun demikian, ada sejumlah trik untuk mempercantik foto dari Mi Note, dan, percaya atau tidak, hasilnya mengagumkan.

Rasa di genggaman: Mi Note bertubuh kaca dan aluminium. Sementara itu, Samsung berbalut bahan plastik.
Kepala urusan desain Apple, Jony Ive pernah menuding Xiaomi malas memikirkan rancang-bangun produknya. Xiaomi menampik jika produknya meniru sejumlah gawai buatan Apple. Mi Note terbaru bahkan tidak menyerupai iPhone.

OnePlus boleh dibilang berhasil dalam hal inovasi desain. Campuran kaca dan logam pada bagian belakang gawainya memang menjadikannya lebih tebal dari iPhone. Tapi, saat di genggaman, rasanya lebih aman.

Kecepatan: Jika dibandingkan dengan iPhone 6 Plus dan Nexus 6, Mi Note dan One memang bukan lawan seimbang. Tapi, perbedaannya tidak jauh.
Saya memang belum bisa menilai kinerja seluler Mi Note karena gawai itu hanya dirancang untuk jejaring nirkabel Cina, sementara saya mengujinya di California.

Daya tahan baterai: Agak lemah.
Baterai Mi Note hanya sanggup bertahan sejam lebih cepat dari iPhone 6 Plus, yang sanggup bekerja 10 jam, saat melewati pengujian selancar-Internet. One bertahan tujuh jam pada tes yang sama.

Perangkat lunak: Patut dipuji.
Saya menganggap perangkat lunak Xiaomi adalah yang terbaik bagi mereka yang bermigrasi dari iPhone ke gawai Android. Pengoperasian dan antarmukanya tidaklah serumit Samsung dan sesederhana iOS.

One bekerja dengan versi Android bernama Cyanogen, yang juga dikembangkan berdasar masukan dari basis komunitas pemakainya. Pengoperasiannya cukup mudah, tapi lebih ditujukan bagi mereka yang tertarik mengoprek-oprek dan mendongkrak kinerja.

Namun demikian, untuk menjadi pemain dunia, Xiaomi harus memikirkan potensi gugatan hukum atas pencurian hak atas kekayaan intelektual.

Selain itu, produknya memiliki tantangan lain: ekosistem perangkat keras dan layanan yang membuat pelanggan Apple begitu setia. Xiaomi tengah mempersiapkannya untuk konsumen Cina. Mereka pun telah memiliki penyimpanan awan serta kios aplikasi online yang tingkat ungguhannya mencapai 10 miliar kali tahun lalu.

Perusahaan seperti Samsung, HTC, dan Motorola kini menghadapi pesaing baru dalam urusan spesifikasi produk dan harga. (*)

Sumber: WSJ