Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terjaring Razia Instansi Gabungan

Takut Ditagih Uang LKS, Dua Siswa SD Ini Nekat Bolos Sekolah
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 23-02-2015 | 15:57 WIB
razia_siswa_sagulung.jpg Honda-Batam
Sejumlah siswa yang terjaring razia pagi tadi di Sagulung dan Batuaji. 

BATAMTODAY.COM, Batam - Hafiz (14) dan Hikmah (9) dua kakak beradik yang bersekolah di salah satu sekolah dasar swasta di Batam, terjaring razia pelajar gabungan oleh Satpol PP, Kepolisian, Dinas Pendidikan dan dinas terkait lainnya pada Senin (23/2/2015).

Pengakuan Hikmah, ia tertangkap dengan kakaknya di warnet Qafa net Sagulung dan sengaja tidak sekolah lantaran takut karena setiap sekolah selalu ditagih uang LKS oleh gurunya.

Ia dengan kakaknya tersebut juga tinggal di salah satu panti asuhan di Batuaji, ibu nya bekerja di Jakarta sedangkan bapaknya sudah meninggal, sejak ia dilahirkan katanya langsung ditinggal oleh ibunya,sahingga sama neneknya dititipkan di panti asuhan.

"Saya dititipkan di panti asuhan sama nenek saya, tadi sengaja diwarnet karena kalau sekolah selalu ditagih uang LKS sama guru dan kami tidak punya uang untuk bayar LKS itu," kata Hikmah.

Kepala Bidang Penegakaan Perundang-Undangan Daerah, Teddy Nuh, menjelaskan razia gabungan pelajar tersebut sengaja dilakukan dan akan terus di laksanakan, razia ketingga kali ini menjaring sebanyak 41 pelajar. SMA 29 siswa, SMP 5 siswa dan SD 7 siswa.

"Razia kali ini kita pusatkan di Kecamatan Batuaji dan Sagulung. Razia sebelumnya Bengkong dan Batam Kota," jelas Teddy.

Dari razia sebelumnya siswa yang terjaring razia dia akui berkurang. Meskipun demikian dia berharap agar orang tua dan sekolah selalu mengontrol para pelajar ini agar tidak bermain di warnet di jam belajar.

"Saya juga mengimbau kepada pemilik warnet agar tidak menerima anak-anak untuk main di warnet saat jam belajar," kata Teddy.

Dia juga menjelaskan akan mencabut izin warnet jika menyalahi aturan yang berlaku.

Editor: Dodo