Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anambas, Surga Pecinta Diving dan Snorkeling
Oleh : Nursali
Senin | 23-02-2015 | 14:07 WIB
anambas pulau mengkait.jpg Honda-Batam
Pemandangan Pulau Mengkait di Kabupaten Kepualauan Anambas yang sangat mempesona. (Foto: Rusdi/Dinas Pariwisata Anambas)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan daerah otonom termuda di Provinsi Kepulauan Riau. Tak hanya kaya akan minyak bumi dan gasnya (MIGAS) yang dimiliki kabupaten maritim ini, keanekaragaman hayati dan lautnya juga tak perlu diragukan lagi. Sebagai negeri bahari, Anambas adalah surga bagi anda pecinta wisata bahari dan pertualangan di alam terbuka.

Keberagaman bentuk, ukuran, dan warna karang yang tersebar di 238 pulau di kabupaten ini menjadi pilihan menarik untuk mengabadikan moment bawah laut sebagai kenangan yang tentunya dapat dibanggakan kepada siapapun. 

Dengan bentangan laut yang berluas tidak kurang dari 46.664,15 kilometer persegi, tak salah jika kabupaten ini dijuluki sebagai negeri bahari. Lima pulau diantaranya merupakan pulau terdepan yang berbatasan dengan perairan negeri tetangga. dari jumlah itu, hanya sekitar 26 pulau yang telah menjadi permukiman penduduk.

Terdapat begitu banyak titik diving dan snorkeling, hampir di tiap-tiap pulau yang bisa Anda jajal. Mulai dari gugusan Pulau Bawah, Kiabu, Temiang, Mujan, Semut, Mandau Riau, Penjalin, Pahat, Durai, Tokong Nanas, Telaga, Impol Besar, Kembung hingga Pulau Mangkai.

Bentangan laut yang sama sekali belum tercemar oleh limbah industri dan sampah lingkungan membuat warna air laut ini terlihat jernih hingga ke dasar, jika dilihat dari ketinggian nampak jelas perairan Anambas memiliki aneka warna seperti, biru, hijau, dan bening. Hal ini membuat siapa saja yang melihat tak sabar ingin menceburkan diri ke dalamnya.

Selain menikmati jernihnya perairan Anambas, Anda juga dapat menikmati ribuan spesies ikan dan biota laut lainnya, termasuk yang berjenis langka seperti Napoleon dan Hiu Totol. Tak jarang jika anda menyelam bersamanya, ikan-ikan tersebut perlahan menghampiri, seolah ingin mengajak Anda untuk berkenalan.

Di salah satu titik diving yakni di Desa Impol, Kecamatan Siantan, beragam jenis ikan yang dapat dilihat dengan mudah, berikut keanekaragaman karangnya dengan warna mengagumkan.

Tak hanya para wisatawan, penduduk setempat pun juga menggandrungi aktivitas menyelam ini. Kamal contohnya pria asal Desa Mampok, Kecamatan Jemaja ini lebih sering menghabiskan waktu liburnya dengan menyelami terumbu karang ketimbang bersantai-santai dirumah.

"Kalau penduduk tempatan sih, kalau dibilang jarang nyelam ya sering juga. Tapi memang luar biasa kali karang-karangnya. Saya rasa baru kita saja yang menyelam di sini," kata Kamal.

Untuk menuju ke ujung utara Nusantara ini memang butuh 'perjuangan' tersendiri. Pasalnya, Anda harus menggunakan seluruh moda transportasi, mulai dari udara, darat dan laut. 

Jika Anda bertolak dari Batam, maka Pelabuhan Punggur menjadi pintu keberangkatan alternatif pertama jika ingin melalui jalur laut dengan menggunakan kapal penumpang pelayaran jenis ferry dengan biaya sebesar Rp 57 ribu menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

Belum cukup sampai di situ, angkutan umum juga selanjutnya akan mampu mengantarkan ke tujuan berikutnya yakni Pelabuhan Sri Bayintan Pura, Kijang dengan biaya yang cukup bervariatif, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 80 ribu.

Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Anambas dengan berbagai kapal pilihan milik Pelni dengan menyesuaikan jadwal keberangkatan seperti KM Bukit Raya, Binaiya dan Lawit. Perjalanan laut selama 18 jam akan Anda tempuh menuju Pelabuhan Letung dan Pelabuhan Tarempa. Ongkosnya, Rp 250 ribu.

Sedangkan untuk alternatif kedua melalui Bandar Udara Tanjungpinang Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Pesawat perintis akan mengantarkan Anda ke Bandara Matak, Kecamatan Palmatak. 

Selanjutnya Anda akan diantar menuju Pelabuhan Matak dan menggunakan speedboat menuju Tarempa dengan biaya Rp 50 ribu.

Dari kesekian rute perjalanan yang dilalui memang cukup melelahkan, namun kelelahan itu pasti akan tergantikan dengan panorama indah negeri bahari ini. Ayo kita ke Anambas!!!

Editor: Dodo