Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Derita TKI di Malaysia, Rendi Pulang ke Batam dalam Kondisi Lumpuh
Oleh : Gabriel P. Sara
Senin | 23-02-2015 | 11:57 WIB
rendi_tki.jpg Honda-Batam
Rendi, saat ditampung sementara di rumah Slamet, di Perumahan Griya Batuaji Asri, Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Cerita pedih para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia seolah tak pernah berakhir. Seperti yang dialami Rendi (32), warga Batam, dia harus pulang ke Indonesia dengan kondisi lumpuh dan tak dibayar gaji oleh majikannya.

Rendi yang sementara ditampung di Perumahan Griya Batuaji Asri ini mengaku saat kerja di Negeri Jiran mendapat perlakuan tak manusiawi. Selain gaji tak dibayar, dia juga menjadi sasaran siksa yang dilakukan majikan.

"Dianiaya sampai kaki saya tak bisa jalan, patah kakinya. Selama saya kerja juga tidak pernah digaji," papar Rendi, Minggu (23/2/2015).

Diceritakan Rendi, dirinya tiba dari Malaysia melalui Pelabuhan Sekupang pada Sabtu (21/2/2015) malam. Rencananya, pria asal Deliserdang, Sumatera Utara ini hendak melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Kijang melalui Punggur untuk ke kampung halamannya.

Namun saat tiba di Sekupang, kondisi fisiknya tak lagi mendukung. Dengan susah payah dia berjalan namun akhirnya tak mampu. Merangkak menjadi pilihan satu-satunya agar bisa sampai di Punggur. Perlu diketahui, jarak dari Pelabuhan Sekupang menuju Punggur lebih dari 20 kilometer.

"Saya akhirnya ngesot (merangkak) dari Sekupang. Sebisanya dan hingga akhirnya tersesat di sini (Batuaji)," kata dia memelas.

Dia kemudian ditolong Slamet, warga Griya Batuaji Asri dan dibawa ke kediamannya. Kepada Slamet, Rendi mengaku empat bulan berada di Malaysia dan bekerja sebagai tukang cuci mobil di Taman Gomba 4 Negeri Sembilan Kuala Lumpur.

Saat bekerja, tak jarang perlakuan kasar diterimanya. Ditendang adalah perilaku majikan yang kerap dialamatkan pada dirinya.

Dirinya tertarik bekerja di Malaysia dengan iming-iming gaji lebih besar. Hal ini dilakukannya demi untuk membiayai pengobatan orangtuanya yang mengidap sakit jantung.

"Harapannya seperti itu, tapi di sana (Malaysia) malah disiksa hingga seperti ini dan gaji tak dibayar," kata dia.

Rendi menduga, gajinya telah diambil oleh agen yang memberangkatkannya ke Malaysia. Agen itu disebutnya ada di Belawan, Medan.

Sementara itu, Slamet mengungkapkan dirinya menolong Rendi atas dasar kemanusiaan saja. "Namanya juga sesama manusia, apa salahnya saling membantu, ya saya bawa saja dia ke rumah. Setelah ini baru saya antar dia ke Punggur," ungkap Slamet penuh belas kasihan.

Sejumlah tetangga Slamet yang menengok Rendi mengusulkan agar pria itu dibawa ke Dinas Sosial Kota Batam agar dapat mendapat penanganan. Namun Rendi menolak dengan alasan tak mau merepotkan pihak lain.

"Dia tak mau dibawa ke Dinsos, katanya dia harus pulang ke kampung halamannya," ujar Slamet.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Raja Kamarulzaman saat dikonfirmasi meminta agar Rendi untuk diarahkan ke Dinsos Batam. "Kasus seperti ini harus diarahkan ke Dinsos saja," katanya singkat.

Editor: Dodo