Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Bulan Tak Digaji, Ratusan Buruh PT Jasa Prima Mandiri Mogok Kerja
Oleh : Gabriel P Sara
Selasa | 17-02-2015 | 14:10 WIB
buruh pt prima jasa mogok kerja.jpg Honda-Batam
Ratusan buruh PT Jasa Prima Mandiri saat melakukan aksi mogok kerja. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan buruh PT Jasa Prima Mandiri yang terletak di Kavling Dapur 12, Seipelunggut, Kecamatan Sagulung, melakukan aksi mogok kerja, Selasa (17/2/2015) pagi, lantaran belum digaji sejak November 2014 lalu.

Sahrul, (48), salah satu buruh, mengatakan, ratusan buruh yang bekerja di perusahaan pembuat tugboat, tongkang dan LCT itu semuanya berstatus permanen. "Kami semua yang ada di sini itu sudah permanen. Sekitar seratus orang lebihlah. Tapi sejak November 2014 sampai sekarang gaji kami belum dibayar," kata Sahrul kepada BATAMTODAY.COM.

Namun, imbuh Sahrul, aksi mogok kerja sejak pagi tadi itu tidak membuahkan hasil. Selama berada di depan pintu masuk, bos PT Jasa Prima Mandiri yang bernama Andi Afandi tidak merespon dan memberikan kejelasan terkait tuntutan gaji buruh tersebut.

"Bos kami ini (Andi afandi, red) ada dua perusahaan, satu di Punggur yaitu PT Bahtera Bahari Shipyard dan satunya di sini yaitu PT Jasa Prima Mandiri. Jadi, sebelumnya kami itu kerja di perusahaan yang di Punggur itu kemudian dipindahkan ke sini (PT Jasa Prima Mandir, red). Tapi belakangan ini perusahaan ini mulai nggak jelas. Dari Jamsostek sampai gaji pun mulai tak dibayar," kata Syahrul kesal.

Selain itu, menurut Syahrul, iuran BPJS ratusan buruh juga tidak dibayarkan pihak perusahaan sejak Agustus 2014 lalu. "Kita di sini kerja seperti tak pernah diperhatikan oleh pihak perusahaan. Bayangkan, BPJS saja tak dibayarkan. Bagaimana kalau tiba-tiba saja kita sakit, mau biaya pakai apa? Gaji saja tidak pernah dibayar selama tiga bulan terakhir ini. Ini kan aneh," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Robi T Hamisi, buruh lainnya. Dia bersama rekan-rekannya selama tiga bulan terakhir tidak pernah menerimah gaji dari perusahaan tempat mareka bekerja itu. "Mau makan apa kami ini? Bagaimana dengan anak istri kami? Suda tiga bulan gaji kami tak dibayarkan," katanya.

Menurut Robi, sejumlah buruh sempat mengadukan nasib mereka ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam. "Setelah itu disepakatkan oleh Disnaker kepada pihak perusahaan untuk membayar semua gaji kami, dalam surat kesepakatan itu, katanya pada tanggal 11 Januari 2015 itu sudah dibayar gaji kami. Tapi nyatanya sampai hari ini tak seribu (rupiah) pun kami terima," keluhnya.

Sudah bermacam cara ia bersama ratusan buruh lain mencoba mencari solusi untuk mendapatkan hak mareka. Namum usaha yang mareka lakukan selalu gagal dan tidak membuahkan hasil.

Dia juga menduga jika pemilik perusahaan itu sudah kabur dan tidak mau membayar gaji dari ratusan karyawan tersebut. "Sepertinya bos perusahaan ini suda kabur. Soalnya kami telepon beberapa kali tidak pernah diangkat. Kami nggak tahu lagi dengan cara apa agar gaji kami ini di bayar. Kasihan nasib kami," ujarnya.

Robi bersama ratusan rekannya berharap agar istansi-istansi terkait bisa bertindak tegas dengan dengan perusahaan-perusahaan yang nakal yang hanya memanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadinya.

"Kami harap Bapak Wali Kota bisa mendengar apa yang kami sampaikan ini. Dan kami harap gimana caranya kami mendapatkan kembali hak-hak kami selama bekerja di perusahaan ini," harapnya. (*)

Editor: Roelan