Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Fasilitas yang Rusak, Siswa SMK Muhammadyah Batam Mogok Belajar
Oleh : Gabriel P. Sara
Senin | 16-02-2015 | 21:00 WIB
mogok_siswa_smk_muh.jpg Honda-Batam
Para siswa SMK Muhammadiyah Batuaji saat mogok belajar.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan siswa SMK Muhammadyah di Jalan Prof. Dr. Hamka nomor 3, Kelurahan Kibing, melakukan aksi mogok belajar, lantaran banyak fasilitas di sekolah tersebut yang sudah tidak layak pakai, namun tidak diperhatikan dan diperbaiki oleh pihak sekolah, Senin (16/2/2015).

Mareka meminta agar pihak sekolah memberikan fasilitas yang baik seperti yang dijanjikan oleh sekolah kepada ratusan siswa tersebut. Fasilitas yang harus diperbaiki yakni, gedung belajar, toilet sekolah yang layak, mengecat kembali gedung, membuat lahan parkir sekolah, kegiatan ekstrakurikuler sekolah dibebaskan.

Tak hanya itu, mareka juga menuntut agar kepala sekolah dan guru-guru yang tidak berkompeten untu mundur dari jabatannya. Begitu juga dengan mutu pendidikan yang ada di sekolah tersebut.

Kemudian mengecam aksi oknum guru yang selalu mengancam siswa memberikan nilai buruk, jika melakukan hal-hal yang dianggap memperjuangkan hak para siswa.

"Kami menuntut fasilitas gedung seperti, toilet, ruang kelas SMK, Wifi, cat gedung, parkiran. Kami mau hak-hak yang janjikan sekolah, sampai sekarang tak terbukti," ujar Edo, salah satu siswa di SMK Muhammadyah.

Edo menuturkan, para siswa juga menuntut supaya kegiatan esktrakurikuler tidak dipersulit pihak sekolah. Yang lebih penting, pihak sekolah harus memberikan mutu pendidiakan kepada siswa agar mendapatkan keterampilan setelah bersekolah di sekolah ini.

"Sistimnya amburadul, kami menuntut hak-hak kesiswaan. Kami dipersulit jika mengikuti lomba-lomba sekolah yang lain. Kesiswaan harus turun. Kami berharap masalah ditindaklanjuti. Keahlian tidak ada yang didapatkan siswa sekolah di sini," ujarnya

Menanggapi aspirasi siswa itu, Majelis Pendidikan Muhammadyah, Ciptadi mengatakan, semua tuntutan yang ditujukan para siswa akan diproses pihak sekolah. Masalah kepala sekolah dan jajarannya, pihaknya butuh proses dalam menyelesaikan ini. Kemudian, ada oknum guru yang mengancam siswa dengan nilai jelek, pihak Majelis baru mendengarnya setelah kejadian ini.

"Masalah kepala sekolah dan jajarannya, saat ini tidak bisa dihentikan dalam tengah jalan, avaluasi akan dilakukan sampai bulan Juli mendatang. Masalah guru yang mengancam dengan nilai, nanti kami akan cek dulu," kata Ciptadi kepada wartawan.

Mengenai mutu pendidikan yang dianggap siswa tak mendapatkan keahlian di sekolah ini, Ciptadi menuturkan, sudah mengupayakan yang terbaik bagi siswa. Dengan aksi para siswa ini, menurutanya sangat positif bagi pihak sekolah. Dia menganggap semua masalah terungkap, kemudian nantinya akan dievaluasi demi kemajuan sekolah.

"Nanti kami akan tingkatkan kemampuan siswa di sekolah ini. Aksi ini kami anggap sebagai hal yang positif, dengan kejadian ini semua menjadi terbuka, memberikan masukan-masukan positif," katanya.

Editor: Dodo