Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemuda Muhammadiyah Harus Lawan Korupsi
Oleh : Khoiruddin Nasution
Sabtu | 14-02-2015 | 18:02 WIB
muswil pemuda muha karimun.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, saat menyampaikan sambutan pada Muswil Pemuda Muhammadiyah Provinsi Kepri IV di Karimun. (Foto: Khoiruddin Nasution/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Pimpinan Pusat Muhammadiyah sedang melakukan aksi secara berjamaah untuk melawan korupsi di seluruh Indonesia. Untuk itu, setiap pengurus organisasi Muhammadiyah di setiap daerah agar merapatkan barisan bersama mengikuti aksi tersebut.

"Saya mengajak untuk melawan korupsi yang dimulai dari diri sendiri. Caranya dengan bertaqwa dan jangan bercerai-berai. Sebab, Muhammadiyah bisa terus hidup karena semangat ikhlas dan semangat jihad (kerja keras, red)," terang Dahri Anzar, Ketua Umum Pimpinan Pusat  Pemuda Muhammadiyah, dalam sambutan pembuka pada acara Musyawarah Wilayah Prov Kepri IV Pemuda Muhammadiyah di Gedung Nasional Karimun, Sabtu (14/2/2015).

Dahri menambahkan, karena gerakan ini maka jika terjadi gerakan suap di acara induk organisasi kepemudaan ataupun pemilihan pimpinan lainnya, pimpinan wilayah Muhammadiyah diperintahkan harus keluar dari kegiatan tersebut.

Dijelaskannya, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang memiliki karakter utamanya yakni pembaharuan. Untuk itu, setiap kader Muhammadiyah harus meberikan gerakan pembaharuan di manapun berada serta mampu membangun semangat pembaharuan tersebut.

Muhammadiyah, katanya lagi, hadir sebagai kelompok agama untuk kepentingan sosial. Merangkul Muhammadiyah berarti menyelesaikan masalah.

"Pemuda Muhammadiyah merupakan penganut faham liberal yang mengutamakan dialog dan bukannya penganut faham radikal," jelasnya.

Bahkan secara struktur keorganisasian, Pemuda Muhammadiyah paling rapi. Sebab kunci konsolidasi itulah yang mendorong eksisnya organisasi Muhammadiyah sampai saat sekarang ini.

Sementara itu Gubernur Kepri, Muhammad Sani, menjelaskan bahwa pemerintah tidak pernah mentolerir masalah korupsi. Kalaupun terjadi, itu adalah oknum.

Hanya saja, pembangunan di segala bidang harus terus berjalan demi kemajuan daerah tersebut. "Kondisi laut Kepri sebesar 96 persen. Untuk itu pembangunan di bidang maritim akan terus ditingkatkan. Bahkan sekarang ini, sedang diupayakan pelayaran dari Dabo ke daerah perbatasan lainnya di Pontianak," katanya.

Sani menyampaikan tiga kunci sukses seorang pemimpin. Di antaranya tidak boleh zalim kepada masyarakat. Kemudian jaga kesopanan dan kesantunan dan terakhir tidak sombong. "Aplikasi dan
implementasikan energi materil kita menjadi energi spiritual dan selalu menjaga hati agar selalu berbaik sangka," terangnya.

Hal senada disampaikan Bupati Karimun, Nurdin Basirun. Menurutnya, melawan korupsi itu merupakan keinginan bersama.

"Ciri orang mulia itu tidak memuji diri sendiri. Cukup orang lain yang menilai. Mengenai infrasruktur Muhammadiyah yang paling lengkap itu hanya ada di Kabupaten Karimun," katanya.

Bahkan dengan posisi Provinsi Kepri yang terbuka, akan  berpengaruh terhadap perubahan perilaku dan budaya masyarakat. Namun Nurdin yakin Muhammadiyah mampu membentengi diri dari semua efek negatif yang masuk dari luar tersebut.

"Jangan ditanya apa yang diberikan negara, tapi tanyalah apa yang telah sudah diberikan kepada bangsa dan negara. Saya bangga karena Muhammadiyah tetap merupakan organisasi yang mandiri dan terus mengedepankan silaturahmi," terangnya.

Di samping itu, potensi geografis sekarang ini menurutnya akan menjadi kebanggaan dan aset negara tanpa harus mengaharap dan menggarap sumber daya alam yang ada. "Jalan masih jauh dan jangan cepat merasa puas," pesannya.

Selanjutnya, Ketua Pimpinan Wilayah Provinsi Kepri Pemuda Muhammadiyah, Arifuddin Jalil, mengatakan PW Pemuda Muhammadiyah akan memberikan kritik secara santun dan elegan untuk tujuan amal ma'ruf dan nahi munkar.

"Pemuda Muhammadiyah lebih cenderung melakukan dialog untuk menyampaikan pendapat, dibanding harus turun ke jalan. Namun jika terjadi, hal itu merupakan jalan terakhir yang harus dilakukan. Pemuda Muhammadiyah tetap ingin bersama-sama membangun Kepri ini," terangnya.

Pantauan BATAMTODAY.COM, turut hadir pada acara tersebut di antaranya Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi kepri, Isdianto; anggota DPRD Provinsi dari PAN, Demokrat dan PKB; Kapolres Karimun, AKBP Suwondo Nainggolan; dan Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

Sedangkan nara sumber di antaranya Dahri Anzar dan Surya Makmur Nasution, anggota DPRD Provinsi Kepri dari partai Demokrat. Bahkan yang diberi kesempatan sebagai keynote speaker yakni Bupati Karimun yang sekaligus sebagai Pembina Muhammadiyah Karimun, Nurdin Basirun.

Dikesempatan itu juga diberikan bantuan sebesar Rp100 juta beserta kunci mobil  operasional kepada TK Aisyiah Muhammadiyah Jalan Bukit Senang dari Pemerintah Provinsi Kepri dan dari Pemkab Karimun. (*)

Editor: Roelan