Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Regional Memerah Rata-Rata Saham Unggulan Rontok

Indeks Masih Lesu dan Semakin Terpuruk
Oleh : sumantri
Senin | 27-06-2011 | 17:27 WIB
jsx_composite_closed_market_ses_II_Senin,_27_Juni_2011.png Honda-Batam

jsx composite closed market ses II Senin, 27 Juni 2011

Batam, batamtoday - Hingga akhir perdagangan sesi II, Senin 27 Juni 2011, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  belum mampu keluar dari zona rawan. Indeks Harga Saham Gabungan dibombardir oleh aksi jual yang semakin marak terjadi sehingga ditutup jatuh 35 poin, pada perdagangan hari ini. Situasi ekonomi dunia yang penuh risiko dipicu krisis utang Yunani membuat investor enggan masuk, malah sebaliknya beberapa investor menarik asetnya hingga, IHSG tak berdaya melawan pelemahan.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin, 27 Juni 2011, IHSG ditutup jatuh 35,133 poin (0,92%) ke level 3.813,425. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 6,236 poin (0,92%) ke level 675,259. Suasana perdagangan tak banyak berubah memasuki sesi I. Investor masih enggan masuk dan cenderung melakukan aksi tunggu sampai situasi perekonomian dunia lebih stabil. Indeks jatuh semakin dalam dan sempat ke level 3.806,715.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 27,728 poin (0,73%) ke level 3.820,830 akibat tekanan jual investor yang memilih keluar sejenak dari lantai bursa sambil menunggu keputusan penyelesaian krisis utang Yunani. Tekanan jual melanda saham-saham unggulan, terutama yang berbasis properti dan komoditas tambang serta perkebunan. Seluruh indeks sektoral pun kompak melemah.

Investor asing pagi tadi masih membukukan pembelian bersih, namun di tengah situasi yang penuh risiko seperti ini akhirnya pemodal asing pun memutuskan keluar dan mencatat penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 69,061 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 84.566 kali pada volume 3,652 miliar lembar saham senilai Rp 2,929 triliun. Sebanyak 72 saham naik, 169 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Bursa saham China ditutup menguat di tengah bursa-bursa Asia yang tertekan di zona merah, seiring menurunnya kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter setelah PM Jiabao mengatakan mampu menahan inflasi di bawah 5% tahun ini. 

Sementara bursa saham Jepang memimpin pelemahan dengan koreksi cukup dalam, lebih dari 1%. Saham-saham eksportir besar seperti Toyota Motor dan Kyocera tertekan akibat melemahnya euro dan krisis utang Yunani. 

Indeks Komposit Shanghai (China) naik 12,02 poin (0,44%) ke level 2.758,23, Indeks Hang Seng (Hongkong) melemah 130,18 poin (0,59%) ke level 22.041,77, Indeks Nikkei 225 (Jepang) jatuh 100,40 poin (1,04%) ke level 9.578,31 dan Indeks Straits Times (STI Singapore) turun 17,28 poin (0,56%) ke level 3.049,57.  

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika di pasar spot valas antar bank Jakarta berada di level Rp8,615.00 per dolar Amerika, melemah 20 poin jika dibandngkan pada perdagangan sebelumnya. Harga minyak di pasar internasional berada di level 90.34 dolar Amerika per barel dan harga emas murni di bursa NYMEX New York berada di level 1497.40 dolar Amerika per troy ounce.

Jajaran saham-saham yang termasuk dalam Top Gainers adalah saham dengan kode Emiten MERK naik 1000 poin ke level Rp11.9000, TOTO naik 1000 poin ke level Rp43.000 dan ITMG naik 900 poin ke level Rp45.800.

Jajaran saham-saham yang termasuk dalam Top Losers adalah saham dengan kode Emiten ASII turun 850 poinh ke level Rp61.050, GGRM turun 850 poin ke level Rp46.200 dan DSSA turun 350 poin ke level Rp15.800.