Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahasiswa Ini Sebut Bendera Merah Putih Tak Pernah Berkibar di UPB
Oleh : Gokli
Jum'at | 13-02-2015 | 17:20 WIB
demo_upb_tenda1.jpg Honda-Batam
Belasan mahasiswa UPB mendirikan tenda keprihatinan di depan Kantor DPRD Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Selain aturan dan kebijakan yang diterapkan di Universitas Putera Batam (UPB), para mahasiswa di universitas tersebut juga memprotes pihak kampus yang tidak pernah mengibarkan bendera Merah Putih. Bahkan, perlakuan yang dianggap tidak menghormati negara itu disebut sudah berlangsung beberapa tahun.

Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPB, Manusun Rajugukguk, mengatakan mengibarkan bendera Merah Putih salah satu lambang negara Republik Indonesia di gedung, kantor atau ruang pendidikan diwajibkan sesuai dengan Undang-Undang nomor 24 tahun 2009, tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Tetapi, lanjutnya, sekitar satu setengah tahun dia mengenyam pendidikan di universitas itu, belum pernah dilihatnya Sang Dwi Warna dikibarkan, bahkan disebut ada larangan.

"Sebenarnya banyak permasalahan yang terjadi di universitas itu. Undang-undang yang mengatur tentang Lambang Negara juga dilanggar, sangat miris melihatnya. Menurut saya hal ini sudah berlangsung sejak enam tahun terakhir," kata dia, di Kantor DPRD Batam, Jumat (13/2/2015) sore.

Mahasiswa semester III Fakultas Hukum itu berada di Kantor DPRD Batam bersama puluhan rekan-rekannya mahasiswa UPB untuk memperjuangkan hak-hak mereka, dan menuntut segara aturan dan kebijakan di UPB direvisi karena dianggap menyimpang. Hanya saja, perjuangan puluhan mahasiswa itu belum membuahkan hasil karena pemangku kebijakan di Batam belum peka dengan apa yang disuarakan mereka.

Selain unjuk rasa di Kantor DPRD dan Pemko Batam, para mahasiswa itu juga sudah melakukan hal yang sama di dalam kampus. Lagi-lagi, semua yang mereka suarakan tentang tidak adanya toleransi, kekebasan akademik dan berbagai kibijakan yang tidak sesuai, tak mendapat respons baik dari pihak kampus.

"Akibat kami kritisi, bukan perubahan yang terjadi. Kami malah diintimidasi dan skorsing. Ini tempat pendidikan yang sangat aneh, yang pernah ada di Indonesia," katanya.

Entah sampai kapan perjuangan para mahasiswa itu berlangsung belum dikeahui. Tetapi, sampai dengan saat ini mereka mendirikan tenda untuk tempat beristirahat di trotoar jalan depan Kantor DPRD Batam.

"Belum tahu sampai kapan perjuangan ini berlangsung. Harapan kami ada solusi, karena yang perjuangkan bukan untuk diri kami saja, tetapi ada ribuan orang di universitas itu yang dibina dengan kebijakan yang salah," sambung salah seorang mahasiswa lainnya.

Editor: Dodo