Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

XL Siap Dukung Pemerintah Kembangkan Wilayah Tertinggal
Oleh : Hadli
Senin | 09-02-2015 | 16:19 WIB
Dian_Siswarini,_Deputi_CEO_XL.jpg Honda-Batam
Deputi CEO XL, Dian Siswarini, saat memaparkan program XL dalam mendukung program pemerintah di wilayah terpencil di Batam. (Foto: Hadli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Selain akan meluncurkan perangkat bundling layanan data XL dengan iPhone 6, dipastikan dalam waktu dekat PT XL Axiata Tbk, operator terbesar kedua di Indonesia ini juga akan meluncurkan dua program yang akan mendukung sektor perikanan dan pertanian.

"Program-program yang akan diluncurkan XL bentuk komitmen kuat kami untuk mendukung pengembangan daerah tertinggal sebagai wujud kontribusi untuk memajukan Indonesia," kata Dian Siswarini, Deputi CEO XL, dalam jumpa pers di Batam, Senin (9/2/2015) pukul 12.00 WIB.

Menurutnya, komitmen ini seiring dengan rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan di daerah-daerah terpencil, termasuk daerah perbatasan dengan negara lain. "Indonesia sangat luas dan tersebar banyak sekali pulau. Layanan telekomunikasi dan internet adalah salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan daerah-daerah terpencil dan perbatasan, agar masyarakat di sana bisa ikut merasakan manfaat dari pembangunan nasional," katanya.

Dian menjelaskan, untuk mendukung program-program tersebut, saat ini XL sedang menggodok sejumlah rencana khusus yang diharapkan bisa ikut mendukung visi pemerintah dalam meratakan pembangunan.

"Salah satu yang sudah pasti antara lain menyesuaikan pembangunan jaringan dan membuka layanan dengan menjangkau daerah terpencil dan perbatasan," jelasnya lagi.

Menurut Dian, sebenarnya sudah sejak tahun-tahun sebelumnya XL selalu mencoba untuk tetap membangun infrastruktur dan menggelar layanan di daerah yang tidak menguntungkan secara bisnis. Hal itu atas pertimbangan agar bisa membantu daerah setempat dengan mendorong tumbuhnya perekonomian lokal yang pada akhirnya akan bisa berkontribusi bagi percepatan pembangunan.

Dia menyebutkan, ada puluhan BTS XL yang berdiri di daerah-daerah perbatasan, yang juga terpencil dari pusat-pusat perekonomian. Daerah tersebut antara lain, Sabang, Semeule, Nias, Natuna dan sejumlah wilayah di Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan angsung dengan Singapura dan Malaysia.

"Selain itu juga ada Kalimantan bagian utara yang berbatasan dengan Serawak dan Sabah (Malaysia). Di timur Indonesia, XL juga memiliki BTS antara lain di Biak, Jayapura dan Merauke," jelasnya.

Dalam rencana selanjutnya, kata Dian, XL tidak hanya akan menyediakan jaringan dan layanan semata untuk daerah tertinggal. XL juga akan mencoba lebih memberdayakan potensi manfaat yangg dimiliki oleh infrastruktur jaringan telekomunikasi dan internet untuk bisa mengembangkan potensi suatu  daerah secara lebih komprehensif.

"Konsep-konsep pemberdayaan daerah seperti Kota Pintar atau Desa Pintar akan menjadi acuan," ujarnya.

Selain itu, visi Pemerintah yang akan membangun kemaritiman dan pertanian juga menjadi acuan XL. Teknologi komunikasi dan informasi akan sangat bisa membantu bagi usaha-usaha memajukan sektor perikanan dan pertanian.

"Apalagi mulai tahun ini layanan 4G  kemungkinan akan sudah bisa lebih dikembangkan lagi untuk mendukung penyediaan layanan internet cepat. Kami akan menjajangi semua kemungkinan yang bisa dilakukan untuk ikut berperan serta mendukung visi pemerintah," tutupnya.

Untuk diketahui, XL sudah beroperasi sejak Oktober 1996. Saat ini jaringan XL telah melayani hampir seluruh provinsi di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah pelanggan sebanyak 59,6 juta pelanggan. Jaringan backbone serat optik XL telah mencapai lebih dari 30 ribu km.

Jaringan ini membentang  membentang dan menghubungkan semua pulau-pulau utama, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi dan Kalimantan. Backbone XL juga terhubung secara langsung dengan jaringan Internasional melalui Johor, Malaysia. Total BTS XL saat ini telah mencapai dari 52 ribu BTS (2G san 3G). (*)

Editor: Roelan