Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Diimbau Tidak Gampang Percaya Berbagai Modus Penipuan
Oleh : Harjo
Rabu | 04-02-2015 | 20:15 WIB
AKP_Andri_Kurniawan_Kasatreskrim_Polres_Bintan.JPG Honda-Batam
Kasat Reskrim Polres Bintan, Ajun Komisaris Polisi Andri Kurniawan. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Masyarakat diimbau untuk waspada dan lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan, baik melalui media sosial atau jenis lain berupa hipnotis. Karena itu, masyarakat diharapkan tidak mudah percaya dengan tawaran berupa barang atau benda oleh seseorang yang belum dikenal.

"Masyarakat jangan terlalu cepat percaya dengan modus-modus penipuan melalui media sosial maupun tawaran produk. Harus benar-benar dikroscek kebenarannya," pesan Kasat Reskrim Polres Bintan, Ajun Komisaris Polisi Andri Kurniawan, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (4/2/2015).

Andri mengatakan, dirinya memang sudah sering mendapatkan informasi mengenai beberapa warga Bintan yang menjadi korban penipuan, baik melalui media sosial dan penipuan berupa bentuk hipnotis atau sejenisnya. Namun sebagian korban memilih tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Kita imbau agar masyarakat benar-benar teliti apabila ada penawaran barang atau sejenisnya. Jangan sampai menjadi korban penipuan. Selain itu masyarakat jangan ragu-ragu untuk melaporkan ke kantor polisi terdekat kalau memang menemukan modus penipuan dengan berbagai bentuk dan jenis yang ditawarkan," harapnya.

Erna, warga Tanjunguban, mengakui di sekitar tempat tinggalnya sudah beberapa orang yang jadi korban penipuan melalui media sosial seperti Facebook dan hipnotis. Tapi korbannya memilih untuk tidak melaporkan.

"Baru-bari ini, ada ibu-ibu yang tertipu hingga puluhan juta, karena tergiur atas tawaran orang yang belum di kenal. Bahlan ibu itu sempat di rawat di RS, karena setelah menyadari uang puluhan juta sudah melayang," ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Burhan, warga Tanjunguban lainnya. Dia menuturkan, belum lama ini rekannya sendiri nyaris tertipu karena melihat iklan ada orang menjual mobil murah melalui media sosial. Celakanya, belum apa-apa orang yang mengaku pemilik mobil sudah meminta ditrasfer sejumlah uang.

"Untung teman kami masih sempat konsultasi dengan teman lainnya dan disarankan agar melihat fisik kendaraan yang ditawarkan. Namun saat hendak bertemu, justru pemilik mobil tidak mau bertemu dan terus memaksa untuk segera ditransfer sejumlah uang. Setelah diancam mau dilaporkan ke polisi, barulah orang yang mengaku pemilik mobil berhenti menelepon calon korbannya," katanya. (*)

Editor: Roelan