Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Genjot Untung, Samsung Beralih ke Industri Chip dan Smartphone Murah
Oleh : Redaksi
Jum'at | 30-01-2015 | 09:02 WIB
samsung-logo-9.jpg Honda-Batam
Foto: net

BATAMTODAY.COM, Seoul - Samsung Electronics Co pada Kamis (29/1/2015) mensinyalir badai terburuk sudah tak lagi melanda divisi mobile-nya. Perusahaan kini beralih ke chip mobile dan smartphone murah agar kembali untung.

Samsung mengatakan laba kuartal IV jatuh menjadi 5,35 triliun won atau Rp61,3 triliun, turun 27 persen dari setahun sebelumnya, kejatuhan dalam tiga kuartal berturut-turut. Laba operasi divisi mobile Samsung pun anjlok 64 persen.

Saat ini, kompetisi antara pembuat smartphone memang sengit. Data periset menunjukkan Samsung kehilangan pangsa pasar smartphone yang signifikan di beberapa negara utama, seperti Cina. Ini setelah pesaingnya, Apple Inc, September lalu meluncurkan iPhone 6 dan 6 Plus September lalu yang laris manis di banyak negara dunia.

Pelacak data Counterpoint Technology Market Research mengatakan Samsung menjadi pemanufaktur ponsel terbesar kelima di Cina pada kuartal IV dengan pangsa hanya 9 persen. Setahun sebelumnya, Samsung punya 17 persen pangsa pasar, namun kini dilangkahi oleh pemimpin pasar Apple dan pesaingnya asal Cina, Xiaomi Corp, Lenovo Group Ltd, dan Huawei Technologies Co.

Namun Samsung sukses membatasi penurunan margin profit lebih jauh dalam divisi mobile, yang kini sebesar 7,5 persen. Ini merupakan kemajuan dari kuartal sebelumnya yang hanya 7,1 persen, meski selama beberapa tahun terakhir divisi mobile Samsung mencetak margin profit hampir 20 persen.

Laba bersih Samsung pada kuartal IV turun 27 persen dari setahun sebelumnya, namun ini lebih baik ketimbang kejatuhan laba bersih year over year 49 persen yang diderita Samsung pada kuartal III.

Robert Yi, kepala relasi investor Samsung, dalam panggilan telepon konferensi bersama analis mengatakan 2015 akan menjadi tahun "kestabilan, pemulihan, atau pertumbuhan" di antara berbagai bisnis Samsung.

Samsung mengandalkan ponsel-ponsel baru dan chip smartphone agar pendapatannya tidak semakin jatuh di saat perusahaan tengah mempersiapkan smartphone baru. Analis memperkirakan ada sedikit pemulihan dalam neraca Samsung tahun ini, berkat permintaan chip memory dan prosesor Samsung.

Samsung paling cepat merilis smartphone baru penerus Galaxy S5 pada Maret guna menaikkan penjualan smartphone, kata analis. Samsung juga berpotensi merilis sejumlah besar ponsel baru yang dilengkapi dengan prosesor mobile hasil desain sendiri, kata sumber. Ini tak seperti model sebelumnya yang sangat bergantung pada prosesor Qualcomm Inc.

Perubahan ini akan membantu Samsung meningkatkan laba mobile-nya-meski hanya sedikit-dan mengangkat unit chip yang membuat prosesor mobile, kata analis. (*)

Sumber: WSJ