Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Infrastruktur Pelabuhan Letung Terbatas, Penumpang KM Bukit Raya Diturunkan di Tengah Laut
Oleh : Nursali
Senin | 26-01-2015 | 14:19 WIB
Penumpang_Anambas_Yang_Turun_Ditengah_Laut_1422232952437_s.jpg Honda-Batam
Penumpang Letung yang diturunkan di tengah laut. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Letung - Penumpang KM Bukit Raya yang hendak ke Letung, Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, harus rela diturunkan di tengah laut, dan selanjutnya menggunakan pompong dinaikkan ke darat. Pasalnya, kondisi dermaga di Pelabuhan Berhala Letung belum mampu untuk disandarkan kapal sebesar KM Bukit Raya.

Perwira pelaksana KM Bukit Raya, Capt Herman, mengatakan, mengaku kondisi pelabuhan Letung tak sesuai standar operasional pelayaran. Karena itu, pihak pelayaran tidak mau ambil resiko jika memaksakan kapal untuk bersandar di dermaga yang hanya menahan kapasitas puluhan ton itu.

"Infrastruktur di sini (Letung, red) sangat kurang. Jika dipaksakan pun bisa-bisa saja, tapi jika terjadi sesuatu siapa yang mau tanggung jawab?" kata Herman kepada BATAMTODAY.COM, di anjungan KM Bukit Raya, Senin (26/1/2015).

Karena itu, katanya, akibat infrastruktur yang tak mendukung, proses loading dan unloading penumpang pun menjadi terganggu. Dibutuhkan kembali alat pengangkut laut lainnya seperti pompong berukuran besar untuk mengangkut penumpang dari KM Bukit Raya menuju dermaga Pelabuhan Berhala Letung, dan memakan waktu cukup lama.

Pantauan di lokasi, proses pemindahan penumpang dan barang dari KM Bukit Raya ke pompong yang akan membawa ke dermaga yang berjarak 0,9 mil laut hingga ke dermaga itu membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Penumpang pun perlu membayar ongkos tambahan.

"Kalau bongkar muat di dermaga saya kira tak sampai selama itu waktunya, karena kita punya alat dan tenaga sendiri di kapal ini. Ongkosnya lebih mahal bongkar muat di tengah laut ketimbang di dermaga dan risikonya jauh lebih besar," terang Herman. (*)

Editor: Roelan