Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rumah Sederhana Bakal Digarap Pengembang Besar Tahun Ini
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-01-2015 | 17:52 WIB
rumah-murah1.jpg Honda-Batam
Foto rumah murah/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kenaikan harga BBM bersubsidi di akhir 2014 lalu membuat pengembang memberi gimmick marketing yang memberi harapan kepada konsumen bahwa harga properti yang dibelinya akan segera naik di awal tahun ini.

Hal ini membuat sebagian besar konsumen merespon dengan membeli properti. Padahal, secara umum pasar sebenarnya tidak terlalu mengalami lonjakan.

Indonesia Property Watch (IPW) memprediksi, tahun ini para pengembang relatif masih berhati-hati untuk menaikkan harga rumahnya. Apalagi harga BBM subsidi kembali diturunkan menjadi Rp6.600 per liter-hanya berbeda Rp100 dari harga semula Rp6.500.

"Banyak pengembang segmen kecil yang mulai beralih 'naik kelas' ke segmen menengah. Bukan berarti pasar segmen kecil menurun, melainkan dikarenakan harga tanah yang tinggi, sehingga para pengembang yang umumnya skala kecil tidak sanggup lagi untuk membeli tanah dengan harga yang sudah terlalu tinggi," jelas Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif IPW.

Wilayah pembangunan rumah segmen kecil, imbuh Ali, akan semakin jauh dari pusat kota. Sementara, pembangunan rumah segmen kecil justru akan banyak dikerjakan pengembang besar skala kota sebagai bentuk subsidi silang dari penjualan segmen menengah dan besar.

Beberapa pengembang diperkirakan mulai membidik pasar ini di wilayah-wilayah yang relatif masih murah namun dengan prospek yang cukup baik. Wilayah dengan economic base kawasan industri diperkirakan menjadi incaran pengembang.

"Sementara itu, pengembang besar banyak yang berkonsentrasi untuk membangun hunian vertikal, karena dengan kondisi harga tanah yang semakin tinggi, maka harga rumah tapak menjadi sangat mahal," pungkasnya. (*)

Sumber: rumah.com