Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sudah 10 Hari Mahasiswa UI Menghilang, Keluarga di Batam Harapkan Polisi Maksimalkan Pencarian
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 23-01-2015 | 18:02 WIB
ilustrasi_orang_hilang.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Harapan pihak keluarga agar Danny Ashri Fajar Purba, mahasiswa semester VII jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia (UI) asal Batam sejak Rabu (14/1/2015) lalu, hingga kini masih sebatas harapan semata. Sudah memasuki hari ke-10, keberadaan Danny masih belum diketahui pasti.

Berbagai informasi dan perkembangan terbaru terus dipantau oleh Asrar Purba, ayah Danny. Bahkan informasi terkahir yang diperolehnya, ada yang melihat Danny berada di sekitaran Jakarta Timur. Namun kenyataannya Danny masih belum ditemukan.

"Dua hari lalu, Rabu (21/1/2015), ada yang mengirim SMS ke saya. Dia mengaku senior Danny di kampus. Dia mengatakan melihat ada temannya yang melihat Danny di sekitaran Jakarta Timur, tapi temannya itu tidak mendatangi Danny karena kenal setelah melihat fotonya disebar setelah menghilang," kata Asrar di kediamannya, kawasan Batam Center, Jumat (23/1/2015) sore.

Selain itu, Asrar mengaku belum ada perkembangan lebih lanjut yang ia dapat, baik dari kepolisian maupun dari pihak lain. Bahkan ia tidak mengetahui sudah sejauh mana upaya yang telah dilakukan kepolisian Polres Depok.

"Saya sangat berharap kepolisian bisa bekerja maksimal mencari anak saya. Istri saya (Dewi Tresnasih, red) masih di Depok. Katanya hari ini polisi meminta Asti, kakak Danny, datang untuk dimintai keterangan dan di BAP. Saya di sini masih menunggu kabar dari istri saya," lanjutnya.

Terpisah, Dewi Tresnasih yang dihubungi melalui ponsel Asrar, mengatakan, nanti malam sekitar pukul 21.00 WIB, ia akan mengantar Asti ke Polres Depok untuk di BAP. Selain itu, niat Dewi mendatangi Mapolres Depok juga untuk konsultasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan anaknya.

"Saya juga rencana mau diskusi untuk meminta bantuan polisi melakukan pengecekan terhadap transaksi ATM Danny dan percakapan dari ponsel. Yang punya wewenang melakukan hal itu tentu kepolisian. Saya juga ingin menanyakan sudah sejauh mana perkembangan penyelidikan yang dilakukan," kata Dewi.

Ditambahkan Dewi, ia juga ingin memberitahu polisi bahwa kawasan apartemen yang ditempati putranya dilengkapi oleh kamera CCTv dan monitor pengawasan berada di pos petugas penjagaan.

"Polisi sampai sekarang setahu saya belum ada yang datang ke apartemen ini untuk melakukan pemeriksaan. Saya juga minta tolong polisi untuk meminta rekaman CCTv yang terpasang di kawasan itu. Dia pasti akan kelihatan jam berapa Danny keluar atau aktivitas lainnya. Kalau saya sendiri yang turun, saya takut nggak enakan, apalagi mencampuri tugas polisi," tambah Dewi.

Asrar dan Dewi sangat berharap agar putranya bisa kembali dalam keadaan sehat. Bahkan ia juga berharap agar Danny pergi bukan untuk melakukan perbuatan-perbuatan negatif.

Seperti berita sebelumnya, Danny Ashri Fajar Purba, mahasiswa Universitas Indonesia asal Batam dilaporkan hilang dari dari tempat tinggalnya, apartemen Margonda Residence, Depok. Penyebab menghilangnya Danny masih menjadi pertanyaan besar. Berbagai dugaan baik negatif maupun positif terlontar dari berbagai kalangan.

Namun bagi Asrar Purba (52), ayah Danny, anaknya menghilang dikarenakan rasa bersalah tidak bisa membanggakan kedua orangtuanya. Danny yang sudah memasuki kuliah semester akhir, dan ditargetkan wisuda tahun ini, diketahui gagal di beberapa mata kuliah dan harus diulang kembali. (*)

Editor: Roelan