Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jalan Nerekeh di Desa Lanjut Terancam Abrasi
Oleh : Nurjali
Kamis | 22-01-2015 | 18:31 WIB
Abu_Samah,_Kepala_Desa_Lanjut.jpg Honda-Batam
Abu Samah, Kepala Desa Lanjut. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Pantai di pesisir Jalan Desa Lanjut terus mengalami abrasi. Jika tidak dibuat tembok pemecah gelombang, dikhawatirkan Jalan Nerekeh di Desa Lanjut yang merupakan salah satu jalan untuk menuju Pelabuhan Jagoh, akan tergerus abrasi.

Kepala Desa Lanjut, Abu Samah, mengatakan, pihaknya melalui Kecamatan Singkep Selatan sudah mengajukan hal ini beberapa kali ke pemerintah daerah namun belum ada tanggapan. Bahkan tahun ini pemerintah desa melalui Kecamatan Singkep Selatan juga kembali mengajukan ke pemerintah daerah untuk membangun dam tembok penahan gelombang itu.

"Kami sudah mengajukan hal ini, dari tahun 2010 lalu dan hampir setiap tahun kami ajukan. Bahkan setiap ada pejabat yang datang hal ini selalu kami sampaikan. Namun hingga kini belum ada tanggapan," kata Abu, Kamis (22/1/2015).

Desa Lanjut merupakan desa pemekaran pada tahun 2013 yang menjadi ibu kota Kecamatan Singkep Selatan. Meski kecamatan baru, beberapa desa di Singkep Selatan bisa bersaing dengan kecamatan lainnya.

Bahkan pada 2014 lalu, Desa Sedamai yang menjadi tetangga Desa Lanjut, berhasil menjadi juara lomba desa tingkat nasional untuk kategori administrasi dan penataan kantor yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Meskipun kecamatan kami baru, tapi kami tak kalah dengan kecamatan lainnya. Di sini antardesa saling bersaing untuk menjadi yang terbaik," terang Abu.

Abu menambahkan, selama ini Desa Lanjut telah berusaha menjadi yang terbaik dari desa lain, dan beberapa pembangunan. Salah satunya pembangunan kantor desa dengan menggunakan dana ADD juga telah hampir selesai seratus persen dan sudah ditempati. Selain itu beberapa kantor lembaga desa lainnya, seperti balai desa, dan kantor sekretariat BPD juga telah ada.

"Kalau bantuan yang lain cukup banyak kami terima, dan dari dana ADD juga banyak pembangunan. Sekarang yang kami butuhkan tanggul pemecah gelombang itu. Kalau mengandalkan dana ADD tidak mencukupi," ujarnya. (*)

Editor: Roelan