Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala Disperindag ESDM Batam Sebut Harga Kebutuhan Masih Stabil
Oleh : Nursali
Selasa | 20-01-2015 | 18:32 WIB
amsakar_ahmad.jpg Honda-Batam
Amsakar Achmad, Kepala Disperindag ESDM Kota Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat sering mengeluhkan masih tingginya harga barang-barang kebutuhan pokok meski pemerintah sudah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Enegi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, kenaikan di beberapa komoditi barang tergolong cukup stabil.

Menurutnya, di sebagian bahan pangan tersebut ada yang mengalami kenaikan, ada yang mengalami penurunan, dan ada juga yang stabil.

Amsakar memaparkan, di antara komoditi yang mengalami kenaikan menurut survei yang dilakukannya beberapa waktu lalu ke sejumlah pasar-pasar dan kontributor sembako di Batam, diakuinya mengalami kenaikan. Seperti beras jenis beras premium (cap Bumi Ayu) dengan ukuran 25 kg naik dari Rp295 ribu menjadi Rp297 ribu.

Sementara jenis minyak goreng (merek Bimoli) dalam satu liternya juga mengalami kenaikan dari Rp13.500 menjadi Rp14.000. Begitu juga untuk harga ayam ras naik Rp2.000 dari Rp30 ribu menjadi Rp32 ribu per kg.

Kemudian harga daging sapi impor yang tadinya Rp83 ribu menjadi Rp85 ribu per kg, harga telur dari Rp35 ribu naik menjadi Rp37 ribu per papan. Demikian dengan harga bawang putih naik dari Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu per kg, kentang naik dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kg.

Harga sayuran juga naik, seperti wotel dari Rp10 ribu menjadi Rp14 ribu per kg, kacang tanah naik dari Rp17.500 menjadi 18.000 per kg, harga kacang kedelai dari Rp9.000 menjadi Rp10 ribu.

Harga ikan-ikanan juga naik. Tongkol naik dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kg, dan ikan kembung naik dari Rp40 ribu menjadi 45 ribu per kg.

Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga di antraranya beras jenis medium (cap Rambutan) yang tadinya Rp183 ribu menjadi Rp179 ribu untuk ukuran 25 kg, cabai merah keriting yang tadinya Rp80 ribu menjadi Rp55 ribu per kg, cabai hijau turun dari Rp50 ribu menjadi Rp30 ribu.

Sementara harga cabai rawit turun dari Rp48 ribu menjadi Rp35 ribu per kg, tomat dari Rp12 ribu menjadi Rp10 ribu per kg, dan kangkung turun dari Rp10 ribu menjadi Rp8.000 per kg.

Sementara komoditi yang harganya stabil di antaranya gula Rp7.500 per kg, minyak goreng curah Rp10 ribu per kg, ayam kampung Rp65 ribu per kg, dan daging sapi lokal Rp120 ribu per kg.

Barang lainnya yang harganya tetap stabil di antaranya bawang merah jawa Rp25 ribu per kg, bawang merah impor Rp10 ribu per kg, bayam Rp10 ribu per kg, kacang hijau Rp20 ribu per kg, ikan selar Rp40 ribu per kg, udang Rp80 ribu per kg, dan cumi-cumi Rp75 ribu per kg.

"Dari hasil survei yang kita lakukan ke sejumlah pasar-pasar dan para pedagang, kenaikan tersebut berdasarkan ketersedian stok lokal yang terbatas," kata Amsakar kepada BATAMTODAY.COM, di ruangannya, Selasa (20/1/2015).

Dia mencontohkan stok telur. Amsakar mengakui bahwa untuk memenuhi ketersediaan telur di Batam belakangan ini terganggu karena kapal yang mengangkut sembako sedang terhambat oleh cuaca. Sehingga harga telur di pasaran mengalami kenaikan.

"Memang, ketika harga barang ini mengalami kenaikan, turunnya memang relatif agak sulit," aku Amsakar.

Dia meyakini, kenaikan harga sembako tersbut bisa diatur apabila kebijakan dari pemerintah seperti memfasilitasi tranportasi dapat mengatasi kenaikan tersebut. Artinya, kata dia, ketika regulasi tersebut di tangan pemerintah, harga-harga sembakor tersebut bisa 'disetel' oleh pemerintah.

Namun, ketika regulasi ini berdasarkan permintaan masyarakat akan barang-barang tersebut maka itu tegantung pada kondisi obyektif di hari itu juga.

"Misal, BBM itu naik atau tidak naik kalau ikan itu tidak ada pasti tetap mahal. Harga akan turun bila mana suplai masih tersedia. Begitu juga sebaliknya," terang Amsakar. (*)

Editor: Roelan