Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntut Dana CD, Warga Parit Benut Demo PT Pacifik Granitama
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 20-01-2015 | 14:55 WIB
dana_cd_karimun.jpg Honda-Batam
Warga Parit Benut saat mendatangi lokasi perusahaan PT Pacifik Granitama. (Foto: Khoiruddin/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Seratusan warga Kelurahan Parit Benut Kecamatan Meral, melakukan aksi unjuk rasa ke PT Pacifik Granitama yang berada di Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun. Aksi damai tersebut dilakukan untuk menuntut pencairan dana Comunity Development tahun 2013 lalu.

Ketua RT 02/RW 03, Afrizal di lokasi mengatakan  aksi tersebut untuk mempertanyakan pencairan proposal dana CD tahun 2013. Pasalnya, hingga saat ini pencairan tersebut belum juga terealisasi.

"Banyak program yang terkendala akibat macetnya pencairan dana CD PT Pacifik Granitama ini. Diantaranya bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan," terangnya, Selasa (20/1/2015).

Lebih jauh dijelaskan, pencairan dana CD PT Pacifik Granitama yang sampai kemasyarakat dimulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 lalu. Namun, nilai nominal yang dikucurkan semakin lama semakin menipis.

"Pada tahun 2009 lalui, CD PT Pacifik Granitama yang dikucurkan sebesar Rp900 ribu. Namun makin lama semakin menipis. Bahkan dana CD tahun 2013 lalu belum dicairkan sampai sekarang," terangnya.

Untuk itu, ketua CD untuk Kelurahan Parit Benut, Subari Basirun meminta perwakilan sebayak 25 orang, kepada 4 ketua RW yang ada di Kelurahan Parit Benut, agar berpartisipasi melakukan unjuk rasa ke PT Pacifik Granitama.

"Dulu perhitungannya, dalam 1 ton batu granit yang terjual, masyarakat mendapatkan Rp2500. Namun sekarang perhitungan itu tidak jelas. Padahal produksi terus berjalan. Bahkan masyarakat kami kerap mendapat dampak akibat pengolahan batu granit tersebut. Terutama debu dan batu halus yang beterbangan," terangnya.

Pantauan BATAMTODAY.COM, empat orang perwakilan masyarakat sedang melakukan negosiasi di kantor PT Pacifik Granitama. Pembicaraan nampak begitu alot, sebab pengunjuk rasa yang rata-rata didominasi kaum perempuan dan anak-anak tersebut, merasa lelah di bawah sengatan teriknya matahari. Bahkan sampai pukul 14.00 WIB, keempat perwakilan masyarakat tersebut belum juga keluar dari kantor PT Pacifik Granitama.

Editor: Dodo