Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mantan Wakapolri Yakin KPK Pasti Tahan Komjen Budi Gunawan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 17-01-2015 | 18:21 WIB
komjen budi gunawan.jpg Honda-Batam
Komjen Budi Gunawan. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mantan Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) Oegroseno, yakin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menahan calon Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan. Komjen Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi.

"Kalau sudah 50 persen pemberkasan yang dikatakan Abraham Samad itu, berarti KPK pasti menahan. Itu pasti," ujar Oegro di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (17/1/2015).

Menurut Oegro, menjadi peraturan di KPK apabila sudah berstatus tersangka maka pasti ditahan. Bahkan, dia melihat tidak ada penahanan yang sampai 120 hari. "Kalau sudah ditahan KPK berarti siap maju ke sidang," ujar Oegro.

Oegro menuturkan, proses hukum di KPK diawali adanya tahapan penelitian. Berbeda di kepolisian yang langsung masuk pada penyelidikan.

"Penelitian itu masih menghimpun keterangan. Kemudian setelah dirapatkan komisioner, ini ditingkatkan menjadi penyelidikan," jelasnya.

Pada tahap itu, lanjut Oegro, KPK sudah mulai mengumpulkan keterangan-keterangan. Begitu dianalisa sudah cukup kuat, lalu dinaikkan status menjadi tersangka. "Begitu tersangka, tidak ada berkas yang akan di SP3 oleh KPK," kata Oegro.

Oegroseno juga menyindir adanya ucapan selamat kepada Badrodin Haiti yang telah menjabat Plt Kapolri. "Plt sudah banyak ucapan selamat. Padahal Plt wajar," kata Oegro.

Dia mencontohkan institusi penegak hukum lain yang kerap menggunakan Plt. Kejaksaan Agung belum lama ini juga tidak asing dengan istilah Plt. Jaksa Agung Basrief Arief pensiun lalu Presiden Joko Widodo mengangkat Andi Nirwanto sebagai Plt.

"Yang jadi (Jaksa Agung) Pak Prasetyo sekarang. Jadi jangan berharap kalau sudah Plt itu sudah Kapolri. Plt itu pelaksana tugas," cetusnya.

Oegro menilai tugas yang diemban oleh Badrodin adalah berat. Karena dia harus memastikan agar organisasi polisi tetap memiliki nahkoda. Tidak ada kepentingan politik di dalamnya.

"Salah satu langkah yang diambil, diangkat Plt itu sudah tepat. Mungkin itu salah satu bentuk kecerdasan beliau (Jokowi)," tuturnya. (*)

Sumber: viva.co.id