Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lurah Juga Ternyata Tak Tahu

Banyak Warga Tanjungunggat Tak Tahu Ada Operasi Pasar Pertamina
Oleh : Habibi
Selasa | 13-01-2015 | 17:18 WIB
operasi_pasar_pertamina_di_tgpinang-2.JPG Honda-Batam
Warga berbondong-bondong membeli gas murah. Sebagian mereka mengaku tidak ada informasi dari pemerintah, hanya tahu kabar dari mulut ke mulut saja. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Operasi pasar yang dilakukan Pertamina di Tanjungunggat dan Ganet, Tanjungpinang, Selasa  (13/1/2015), ternyata tak banyak diketahui warga. Sejumlah warga pun mengeluh karena tak kebagian elpiji 3 kg yang dijual seharga Rp15 ribu itu.

Pantauan di Tanjungunggat, misalnya, banyak warga yang mengaku tidak tahu tentang operasi pasar tersebut. Sementara pihak Pertamina menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemko Tanjungpinang.

"Seharusnya sudah diberikan pengumuman kepada masyarakat. Kalau masalah itu kan kita serahkan kepada pemerintah. Kita sudah koordinasi, kok," ujar Robby, Checker dari Pertamina, di lokasi.

Uniknya, Lurah Tanjungunggat, Rosnawati, sendiri mengaku tidak mendapatkan info bahwa ada kegiatan operasi pasar di wilayahnya sehingga dia tidak bisa memberitahukan kepada warganya tentang hal tersebut.

"Kita saja tak tahu. Saya baru datang ini dapat info ada pembagian. Seharusnya kan ada koordinasi, tapi dari Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) tidak ada memberikan info," terang Rosnawati saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Usaha Disperindag Tanjungpinang, Iswandi, ketika dimintai keterangan terkait operasi pasar tersebut, langsung kabur dari pewarta dan meminta agar para awak media meminta keterangan kepada kepala dinas saja.

"Kami hanya mengawasi, tak usahlah, langsung ke kepala dinas saja," elak Iswandi.

Kepala Disperindag Kota Tanjungpinang, Wan Kamar, menegaskan operasi itu bukanlah dirasahasiakan namun lebih kepada mengantisipasi agar tidak adanya lonjakan pembeli dikarenakan harga murah.

"Pasokannya juga sedikit. Takutnya mereka salah paham dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi laku juga, ada juga yang beli," ujar Wan Ksaat dihubungi, Selasa sore.

Sebagaimana diberitkan, Pertamina menggelar operasi pasar di dua lokasi di Tanjungpinang, yaitu di Keluarahan Tanjungunggat dan Ganet. Aksi tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kg atau biasa dikenal dengan sebutan "gas melon" di beberapa tempat di Tanjungpinang pada awal tahun ini.

Operasi pasar tersebut dilakukan dengan melakukan penjualan melon dengan harga normal yatiu Rp15 ribu. Namun, dalam operasi pasar tersebut Pertamina hanya menyediakan 1.120 tabung, dengan 560 tabung per wilayah tersebut. (*)

Editor: Roelan