Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang Bintan Center Tanjungpinang Keluhkan Biaya Sewa
Oleh : Habibi
Jum'at | 02-01-2015 | 11:29 WIB
pedagang_bintan_center.jpg Honda-Batam
Pedagang di Bintan Center Tanjungpinang.

BAYAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pedagang di Pasar Bintan Centre, Tanjungpinang, mengeluhkan harga sewa meja dagang yang ditetapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungdasarkan meskipun itu dari hasil keputusan bersama.

"Memang sebelumnya kami telah dikumpulkan untuk berembuk. Hanya saja memang belum ada kata putus karena masih banyak pedagang yang setuju. Tapi, selebarannya tetap diberikan," kata Supriyatin, salah seorang pedagang.

Ia berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan hal tersebutMenurutnya, jika tetap harus diberlakukan, ia meminta harga tersebut dikurangi. "Kalau untuk meja sayur ditetapkan Rp175 ribu. Saya maunya Rp100 ribu saja," ujarnya.

Keberatan juga diungkapkan pedagang lainnya. Sofyan misalnya. Pedagang yang menjajakan ikan ini mengeluhkan harga sewa yang terlampau tinggi, yakni Rp225 ribu. "Saya punya dua meja, jadi harus membayar Rp450 ribu," ujarnya.

Sofyan menjelaskan, tahun sebelumnya ia membayar uang meja. Tapi, kata dia, pembayaran dilakukan satu kali dalam setahun, sebesar Rp1,2 juta. "Kalau sekarang saja sudah begitu biaya yang ditetapkam pasti memberatkan," ujarnya.

Sofyan juga meminta agar tarif yang diberlakukan sama untuk semua meja. Dengan demikian, kata dia, tidak akan ada kecemburuan sosial lantaran harga yang berbeda-beda. "Kalau Rp175 ribu tidak apa-apa," ujarnya

Para pedagang yang berjualan di Bintan Centre juga mengaku dikenakan biaya listrik sebesar Rp75 ribu per bulan dan uang kebersihan Rp4.000 per hari. Adapun jumlah keseluruhan pedagang baik kios maupun meja pedagang berjumlah sekitar 164 orang.

Keluhan pedagang tersebut, langsung diungkapkan kepada para anggota Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang langsung yang menyambangi pasar tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang, Mimi Betty Wilingsih, mengatakan, pihaknya akan mencari jalan tengah terkait permasalahan tersebut. Sebagai upaya pertama, pihaknya akan langsung membicarakan itu kepada pihak BUMD.

"Kita harus mencari jalan tengah supaya tidak ada yang merasa dirugikan," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Rahma, anggota Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang. Menurutnya, akan lebih baik jika tarif sewa meja dagang diseragamkan seluruhnya.

Ia juga meminta pihak BUMD untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.  Karena menurutnya, pendataan dari BUMD belum lengkap. Supaya ke depannya, mempermudah pihaknya dalam memonitoring permasalahan yang kerap timbul.

"Mungkin nanti kami akan mengadakan coffee morning untuk para pedagang. Dalam coffee morning tersebut, silahkan para pedagang membeberkan permasalahannya," ujarnya.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) BUMD Kota Tanjungpinang, Yuswandi, mengatakan, pihaknya akan memanggil kembali para pedagang yang bersangkutan. "Kami akan diskusikan lagi, soalnya pada saat pertrmuan kemarin mereka tidak ada menyebutkan hal itu. Kemungkinan setelah tahun baru nanti akan kita bicarakan lagi dengan mereka," ujar Yuswandi. (*)

Editor: Roelan