Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Sederet Penelitian yang Ungkap Hubungan Ponsel dan Kanker
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-12-2014 | 16:43 WIB
EMF-cellphone-cancer.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - SETELAH memicu perdebatan yang cukup lama, banyak penelitian ilmiah menunjukkan ada kaitan antara kanker dan terpapar radiasi ponsel atau menara operator dalam waktu yang lama. Sejumlah penelitian ilmiah juga menunjukkan, frekuensi gelombang mikro dari ponsel dan antena mampu menembus tubuh dan sel-sel manusia.

Sejumlah penelitian yang meneliti kaitan antara radiasi ponsel dan kanker, akhirnya menemukan dua jenis utama tumor otak: glioma dan acoustic neuromas. Informasi yang dihimpun oleh ElectricSense.com dan diulas Natural News, telah mengkonfirmasi sejumlah temuan berikut yang menelisik hubungan antara ponsel dan kanker otak.

1) Sebuah studi independen yang ditugaskan oleh operator nirkabel AS T-Mobile yang dimuat pada laman hese-project.org, menemukan bahwa radiasi ponsel secara langsung memulai dan memicu pembentukan kanker.

2) Studi Interphone yang terkenal juga menemukan bahwa penggunaan ponsel meskipun hanya 30 menit per hari selama 10 tahun bisa meningkatkan risiko glioma sebesar 40 persen. Tumor tersebut berpotensi muncul di sisi kepala tempat ponsel ditempelkan ke telinga. (bioInitiative.org).

3) Sebuah tinjauan dari 23 penelitian epidemiologi yang dilakukan oleh tujuh ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ponsel menyebabkan "hubungan yang berbahaya" antara ponsel dan kanker. Penelitian ini justru didanai oleh industri ponsel. (NCBI.NLM.NIH.gov dan SFGate.com).

4) Peneliti dari Hardell Research Group, yang terkenal karena melakukan apa yang banyak anggap sebagai studi berkualitas tinggi, menemukan "pola yang konsisten" pada peningkatan risiko untuk kedua glioma dan neuroma akustik yang terkait dengan penggunaan ponsel. (PathophysiologyJournal.com)

5) Sebuah studi dari Perancis mengamati hasil yang serupa terkait dengan kontak frekuensi elektromagnetik dari ponsel dengan waktu yang terlalu lama. Para ilmuwan itu mencatat tingkat yang lebih tinggi dari glioma dan tumor. Sebagai tanggapan atas penelitian tersebut, kelompok pengawas EMF, Powerwatch, mencatat bahwa penelitian ini mendukung kategorisasi radiasi ponsel diduga sebagai "karsinogen manusia". (OEM.BMJ.com dan Powerwatch.org.uk)

6) Sebuah studi terhadap hampir 800.000 wanita Inggris setengah baya ditemukan bahwa mereka yang menggunakan ponsel selama 10 tahun atau lebih, memiliki 250 persen peningkatan risiko mengembangkan neuroma akustik. Semakin lama wanita menggunakan ponsel, semakin tinggi risiko mereka. (SaferEMR.com).

7) Demikian pula, sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok Lonn menemukan bahwa neuromas akustik semakin berkembang ketika semakin lama seseorang menggunakan ponsel. (NCBI.NLM.NIH.gov)

8) Di Swedia, peneliti yang mempelajari kasus tumor otak pada orang dewasa menemukan bahwa individu dengan penggunaan kumulatif tertinggi dari ponsel juga memiliki risiko tertinggi kanker otak. (NCBI.NLM.NIH.gov)

9) Kelompok Hardell melakukan penelitian pada tahun 2009 yang menemukan bahwa RF-EMFs dari ponsel dan nirkabel secara langsung berhubungan dengan tumor otak ganas. Penelitian ini secara khusus menyatakan bahwa radiasi nirkabel memulai dan memicu karsinogenesis. (NCBI.NLM.NIH.gov)

Sementara itu, radiasi telepon nirkabel juga memicu hipofisis, tiroid, stem cell, lisan, parotis, kelenjar getah bening, payudara, darah, prostat dan kanker mata.

1) "Master" kelenjar tubuh, juga dikenal sebagai kelenjar hipofisis, yang bertanggung jawab untuk memproduksi hormon dan mengatur sistem tubuh utama lainnya. Namun studi dari Perancis menemukan bahwa penggunaan ponsel sangat meningkatkan risiko bahwa kelenjar yang penting ini akan menjadi kanker. (MieuxPrevenir.Blogspot.fr)

2) Kelenjar tiroid, selain mengatur suhu tubuh juga menghasilkan hormon, termasuk yang terpengaruh oleh radiasi ponsel. Sebuah studi di Israel menemukan bahwa tingkat penggunaan telepon seluler yang berbanding lurus dengan risiko terkena kanker kelenjar tiroid. (SaferEMR.com)

3) Banyak ahli kesehatan mungkin berpendapat bahwa radiasi matahari menimbulkan ancaman terbesar bagi kesehatan kulit manusia. Namun studi dari Swedia menemukan bahwa risiko melanoma sangat dipercepat oleh penggunaan ponsel. (HIR.nu)

4) Sebuah studi Powerwatch yang kontroversial menemukan bahwa penggunaan ponsel berisiko hampir tiga kali lipat mengidap tumor neuroepithelial, yang merupakan hasil dari kanker sel induk (stem cell). (Powerwatch.org.uk)

5) Penelitian lain dari Israel menegaskan hubungan langsung antara penggunaan ponsel dan kanker mulut. Berdasarkan 460 kasus tumor kelenjar parotis, peneliti mengamati hubungan langsung antara radiasi ponsel dan kanker parotis, kelenjar ludah yang terletak tepat di sebelah di mana pengguna biasanya memegang ponsel mereka. (AJE.OxfordJournals.org)

6) Sebuah studi terpisah, juga dari Israel, menemukan bahwa kanker kelenjar parotis telah meningkat dalam prevalensi sebesar 400 persen di negara itu antara 1970 - 2006. Para ilmuwan pun menghubungkannya dengan peningkatan penggunaan telepon seluler. (Journals.LWW.com)

7) Review lebih dari 12 studi terpisah melihat dampak kesehatan terhadap paparan radiasi ponsel, televisi dan menara radio, dan menyatakan bahwa kanker pada umumnya, dan khususnya kanker otak dan darah (leukemia), meningkat. (Journals.LWW.com)

8) Kelenjar getah bening, komponen kunci dari sistem kekebalan tubuh, juga "tidak suka" dengan radiasi ponsel. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa paparan khas radiasi ponsel sangat meningkatkan risiko limfoma. (MicrowaveNews.com)

9) Sebuah studi di AS mendapati wanita muda penderita kanker payudara, menyatakan bahwa penggunaan smartphone secara rutin dapat memicu pembentukan kanker payudara. Hal ini terutama terjadi ketika wanita membawa ponsel mereka di blus atau bra, di mana ponsel ditekan langsung ke payudara. (Hindawi.com)

10) Para peneliti di Jerman juga telah dikaitkan radiasi ponsel terhadap melanoma uveal dan kanker mata lainnya. (NCBI.NLM.NIH.gov)

11) Hampir setiap jenis kanker lainnya yang tidak tercakup oleh salah satu studi tersebut diidentifikasi dalam studi Brasil pada skala besar, yang menghubungkan radiasi ponsel dengan kanker prostat, payudara, paru-paru, ginjal dan hati. Sungguh mengejutkan, lebih dari 80 persen kematian yang diidentifikasi di kota keiga terbesar di Brasil, Belo Horizonte, terjadi kurang dari 500 meter dari salah satu 300 antena ponsel yang ada di kota itu. (WhyFry.org) (*)

Editor: Roelan