Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SMP Negeri 2 Singkep Akhirnya Kembalikan Pungutan Siswa
Oleh : Nurjali
Senin | 22-12-2014 | 14:28 WIB
pungli_sekolah.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kepala SMP Negeri 2 Singkep meminta maaf kepada para wali murid yang telah memberikan sumbangan untuk pembuatan taman sekolah, yang dipungut melalui biaya pengambilan Ijazah. 

M. Bahari mengatakan dirinya tidak mengetahui kalau pemungutan sebesar Rp50 ribu tersebut akan menjadi masalah. Sebagai kepala sekolah sekaligus mewakili ketua Komite SMP Negeri 2 Singkep meminta maaf kepada wali murid yang merasa keberatan memberikan sumbangan tersebut. 

 Saya minta maaf, dan bersedia mengembalikan uang yang telah diberikan oleh wali murid kepada kami, untuk biaya pengambilan ijazah," kata dia, Senin (22/12/2014). 

Selain itu, menurut Bahari untuk yang belum mengambil ijazah agar segera mengambilnya di sekolah tersebut. Terkait sumbangan, jika ada wali murid yang tetap ingin menyumbang sekolah mempersilahkan dan bagi yang tidak ingin menyumbang tetap dapat mengambil ijazah.

"Kalau yang belum mengambil ijazah kami persilahkan untuk mengambil ke sekolah, secara cuma-cuma tidak perlu menyumbang, tapi jika ada yang tetap ingin menyumbang kami mempersilahkan," ungkapnya. 

Kedepannya Bahari mengharapkan agar orangtua murid agar lebih pro aktif lagi dalam memperhatikan sekolah ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Kami berharap jika, ada undangan untuk komite atau wali murid agar bersedia menyisihkan waktunya untuk hadir. Hal ini menghindari kebijakan-kebijakan yang dapat menjadi masalah yang bertentangan dengan wali murid tidak lagi terjadi," ungkapnya. 

"Kita berharap orangtua atau wali tidak saja datang ke sekolah saat pendaftaran anaknya dan pengambilan raport, tapi jika ada pertemuan yang membicarakan kebijakan sekolah orangtua juga bersedia hadir, karena ini sangat penting untuk meminimalisir kesalahpahaman," kata Bahari.

Sebelumnya, SMP Negeri 2 Singkep memberlakukan pungutan kepada siswanya yang akan mengambil ijazah sebesar Rp50 ribu, namun kebijakan ini mengundang reaksi dari orangtua siswa.

Editor: Dodo