Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korea Selatan Bersiap Jelajahi Pasar Keuangan Syariah Global
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-12-2014 | 18:00 WIB

BATAMTODAY.COM, Pyeongchang - Korea Selatan telah bersiap-siap menjelajahi pasar keuangan syariah global. CEO Franco-America Alliance Islamic Finance (FAAIF), Camille Paldi, mengatakan, Korea Selatan telah melakukan banyak hal untuk memasuki pasar keuangan syariah global, termasuk skema undang-undang, terlibat dalam seminar pelatihan dan konferensi, bergabung dalam berbagai badan regulasi keuangan Islam, mempersiapkan penerbitan sukuk, dan merambah ke Bursa Murabahah London.

"Sebagai salah satu eksportir negara-negara Islam, Korea Selatan telah menjelajahi pasar halal dan keuangan Islam dapat menjadi perkembangan alami untuk diversifikasi investasi, aset, dan pasar dan merangsang perekonomian Korea, untk menjaga sebagai bangsa yang kompetitif," kata Paldi dalam rilis resmi FAAIF.

Paldi sendiri berpartisipasi dalam perundingan dalam Forum Ekonomi Dunia Islam (World Islamic Economi/WIEF) di Pyeongchang, Korea Selatan. Dia menyatakan, Seoul tidak hanya mempersiapkan diri untuk memasuki pasar keuangan Islam namun juga berusaha untuk menjadi pusat keuangan Islam di Asia Timur yang akan bersaing dengan Jepang, Hong Kong, dan Singapura.

Beberapa perusahaan Korea termasuk GS Caltex, Korean Air, Hyundai, Samsung, dan lain-lain dilaporkan menjajaki kemungkinan penggalangan dana dari pasar sukuk. Bahkan konglomerasi Korea Selatan seperti Llucky Goldstar, Samsung, Korea Shipping dan beberapa lainnya beberapa waktu lalu mengakses fasilitas komoditi murabahah Islam terstruktur melalui London.

Bank Ekspor-Impor Korea Selatan Korea telah memiliki program obligasi di Malaysia yang dapat mengeluarkan obligasi syariah atau sukuk, meskipun belum memasuki pasar. Salah satu masalah untuk pasar domestik adalah amandemen sistem perpajakan yang akan memfasilitasi penerbitan sukuk di Korea belum disetujui.

Meskipun Korea Selatan termasuk adalah terlambat dalam keuangan Islam di Asia, Seoul sedang mencoba untuk mempromosikan diri sebagai pusat keuangan Islam di masa depan, mirip dengan Hong Kong, Singapura, dan Jepang.

Bahkan pejabat otoritas jasa keuangan Korea Selatan juga percaya bahwa keuangan Islam adalah inovasi yang baik di pasar keuangan global dan telah menekankan bahwa pemerintah Korea berkomitmen untuk memfasilitasinya di Korea. Korea percaya bahwa krisis keuangan global telah menunjukkan bahwa jasa keuangan tidak dapat dipisahkan dari ekonomi riil dan melihat pilihan yang sesuai antara basis industri yang luas dan keuangan Islam. (*)

Editor: Roelan