Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hampir Tiap Tahun Ada PNS Bercerai

Wah, Berselingkuh Jadi Penyebab Dominan Perceraian PNS di Anambas
Oleh : Nursali
Kamis | 18-12-2014 | 08:01 WIB
selingkuh ilustrasi.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Perselingkuhan merupakan faktor penyebab yang mendominasi angka perceraian PNS yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Anambas. Bukan hanya PNS pria yang punya wanita idaman lain (WIL), tapi PNS wanita juga bercerai gara-gara ada pria idaman lain (PIL).

Menurut Ketua Umum Dharma Persatuan Kabupaten Kepulauan Anambas, Yenny Fatra, kehadiran PIL atau WIIL itu disebabkan kurangnya perhatian antarpasangan. Masalahnya, kata Yenny, istri atau suami berbeda tempat tinggal karena penugasan kepegawaian di daerah maritim ini.

Apalagi rekan-rekan kerjanya saat berkantor menjadi teman yang akrab dan sering bertemu sehingga muncullah bibit-bibit perselingkuhan. "Tak jarang cinta lokasi menjadi pemicu utamanya. Misalnya seringnya berboncengan saat pulang dari kantor karena menuju tempat tinggal yang tidak terlalu jauh dari rumah teman sekantornya," ujar istri Bupati Kepulauan Anambas itu saat memberikan sambutan pada peringatan ulang tahun Dharma Wanita Persatuan ke-15 di gedung Balai Pertemuan Masyarakat Siantan (BPMS), Rabu (17/12/2014).

Ia juga menyarankan kepada istri-istri ASN (PNS) agar jangan terlalu banyak menuntut suami dalam segi apapun dan harus memberikan motivasi kepada suami agar bekerja secara optimal dalam menjalankan tugas dan melayani masyarakat.

"Istri juga harus bisa setia. Jangan pernah memikirkan hal negatif demi menjaga kerukunan rumah tangga. Jangan pernah sungkan tanyakan kepada suami apa kemauannya sehingga sang suami tidak pernah memikirkan wanita lain. Bagitu juga dengan suami, harus bisa manjaga diri atas godaan yang ada," pesannya.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin, mengakui kasus perceraian pegawai di pemerintahan Anambas terjadi tiap tahun meskipun proses perceraian di kalangan PNS tidak mudah. Bahkan untuk bercerai pasutri tersebut harus menjalani berbagai macam proses yang harus dilewati.

"Kedua belah pihak kita panggil satu per satu, apa masalahnya, kita beri saran. Namun kalau keduanya saling sepakat untuk bercerai, maka saya juga tidak berani untuk menundanya. Nanti saya bisa di-PTUN-kan," kata Mukhtaruddin.

Oleh sebab itu dia selalu menyampaikan kepada para PNS yang berasal dari luar daerah agar membawa istrinya bertempat tinggal di Anambas sehingga jauh terhindar dari godaan. Menurutnya, jika jauh dari istri maka pengaruh berselingkuh itu sangat tinggi sehingga secara otomatis dapat mengganggu pekerjaannya dalam melayani masyarakat.

"Sering kali sudah saya minta, bagi pegawai yang istrinya di luar Anambas agar membawa ke sini," pesan Mukhtaruddin.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Humas Setdakab Anambas, Herry Fakhrizal, mengatakan, perselingkuhan itu sering terjadi di kalangan PNS dikarenakan terlalu seringnya para PNS melakukan perjalanan dinas keluar kota yang melebihi jadwal semestinya. Sehingga, ini menjadi hal yang wajar jika sang istri selalu merasa kesepian ketika ditinggal sang suami dan begitu juga sebaliknya.

"Kemungkinan besar seperti itu sehingga yang ditinggalkan merasa kesepian. Sebaiknya para pegawai di Anambas harus berani membuat pernyataan hitam di atas putih akan membawa pasangannya di tempat penugasannya," katanya. (*)

Editor: Roelan