Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ahmad Dahlan, 'Budak Degil' Sang Penulis Sejarah
Oleh : Gokli
Rabu | 17-12-2014 | 12:36 WIB
dahlan_buku.jpg Honda-Batam
Peluncuran buku Sejarah Melayu karya Ahmad Dahlan di Politeknik Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM), Nyat Kadir memuji Ahmad Dahlan yang telah menulis buku Sejarah Melayu. Ia juga berharap sejarah kegemilangan Melayu bisa lebih bangkit kembali.

"LAM sangat menghargai kreativitas siapa pun, apalagi karya pejabat penting dan putra daerah dia Batam. Salut kepada Datuk Ahmad Dahlan," kata Nyat Kadir, dalam sambutannya, Selasa (16/12/2014) malam di Gedung Serbaguna Politeknik Negeri Batam, sebagai tempat peluncuran Buku Sejarah Melayu karya Ahmad Dahlan.

Menurutnya, kreativitas budaya melayu sangat langka, tulisan tentang sejarah melayu juga sangat minim. Tetapi, Ahmad Dahlan di tengah kesibukannya sebagai Wali Kota Batam menyempatkan diri untuk menulis buku tentang sejarah Melayu.

Kegigihan Ahmad Dahlan untuk menyelesaikan buku itu, kata Nyat Kadir, ibarat 'budak degil' yang diartikanya sebagai seorang yang tak mau menyerah dan sangat tekun, meski kesehariannya banyak kesibukan sebagai pejabat nomor satu di Batam. Kegigihan itu akhirnya menghasilkan sebuah karya tulis yang mempunyai nilai tinggi.

"Saya sudah baca sepertiga dari buku ini. Ungkapan, bahasa, penulisan sangat mudah dipahami. Saya berharap buku sejarah Melayu ini bisa disebarluaskan kepada semua masyarakat, agar dapat mengetahui dan makin cinta terhadap negeri yang hebat ini," kata anggota DPR RI asal Provinsi Kepri, itu.

Sementara itu, Gubernur Kepri Muhammad Sani yang juga hadir dalam peluncuran buku itu menyampaikan budaya Melayu bisa dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal di Provinsi Kepri. Sebab, kata dia, sejarah Melayu sangat berharga sebagai pemahaman kepada generasi muda.

"Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu, yaitu dari Pulau Penyengat di Kepri. Pemahaman ini perlu untuk generasi muda sekarang," kata dia.

Saat ini, kata dia, Pemerintah Provinsi Kepri sedang membangun monumen bahasa di Pulau Penyengat. Melalui monumen itu, sejarah Melayu bisa lebih berkembang dan bangkit untuk mencapai kegemilangannya kembali.

"Monumen bahasa itu akan kita perkenalkan kepada masyarakat luas, pada Hari Pers Nasional yang dilakukan di Kepri pada tahun 2015 mendatang," ujarnya.

Ahmad Dahlan sebagai penulis sejarah Melayu, membagikan buku itu kepada tamu undangan, seperti Gubernur Kepri H.M Sani, anggota DPD RI Ria Saptarika, Hardi Hood, dan tokoh Melayu Huzrin Hood. Bahkan, seluruh tamu undangan yang hadir dalam acara peluncuran itu juga mendapat buku tersebut secara gratis.

Editor: Dodo