Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunjungi Pertamina Tanjunguban, Komisi II DPRD Bintan Bahas Isu Lingkungan dan Kuota BBM
Oleh : Harjo
Rabu | 17-12-2014 | 09:33 WIB
Pertamuan_Komisi_II_DPRD_Bintan_dengan_manajemen_Pertamina_Tanjunguban.jpg Honda-Batam
Pertemuan Komisi II DPRD Bintan dengan manajemen Pertamina Tanjunguban. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Komisi II DPRD Kabupaten Bintan meninjau ke Pertamina Tanjunguban pada Selasa (16/12/2014). Kedatangan anggota dewan yang terdiri dari , Indra Setiawan, Zulfaefi, Hasriawady, Andreas Salim dan Mutaqim, itu untuk membahas tentang pengelolaan limbah dan kuota bahan bakar minyak (BBM). 

Rombongan Komisi II DPRD Bintan itu ditemui langsung oleh Operation Head (OH) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), AA Bintang JR.

Pada pertemuan itu, Ketua komisi II DPRD Bintan, Indra Setiawan, menpertanyakan masalah keamanan dan pengelolaan bongkar muat minyak, mengingat pada Desember ini nelayan selalu mengeluhkan tumpahan minyak yang mengotori laut dan pantai yang menganggu aktivitas mereka.

"Jadi, kami berharap agar Pertamina Tanjunguban terus meningkatkan pengawasan. Saat ini sudah masuk musim utara. Kita tidak ingin pencemaran laut oleh minyak kembali terjadi seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Pertamina harus konsentrasi dalam memasang oil boom pada setiap aktivitas loading minyak," katanya.

Sementara itu, anggota dewan lainnya, Zulfaefi, mempertanyakan tentang kuota BBM di Bintan yang sering langka, terutama untuk memenuhi kebutuhan nelayan. Kelangkaan BBM juga kerap dirasakan perusahaan pertambangan, sehingga sering terjadi aksi pembelian BBM dalam jumlah besar di SPBU.

"KIta ingin nelayan kita tidak mengalami kekurangan BBM karena itu merupakan modal dasar mereka dalam mencari nafkah. Untuk itu, ke depannya kita minta pihak Pertamina bersama pemerintah daerah dapat mengatasi masalah tersebut.

Menyikapi harapan Komisi II itu OH Terminal BBM, AA Bintang JR, mengatakan bahwa untuk pengelolaan limbah, pihaknya bekerja sama dengan dengan PT LAPI ITB untuk mengelola dan mengirim limbah sampai ke perusahaan pemusnah limbah di Jakarta.

"Semua sudah kita tangani dengan baik dan kami pastikan tidak ada yang mencemari lingkungan. Untuk setiap bongkar muat BBM juga selalu dipasang oil boom untuk mencegah adanya tumpahan minyak yang terjadi. Semua itu sudah berjalan dan dapat diawasi dan dicek setiap saat," terangnya.

Dia menambahkan, dengan sertifikat keamanan internasional yang dimiliki Pertamina Tanjunguban, Bingan menyatakan pihaknya selalu menjaga keamanan dan keselamatan kerja dan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kapal dari luar negeri yang bersandar di Pertamina Tanjunguban.

Namun mengenai kuota BBM, Bintan mengaku tak bisa menjawab karena merupakan kewenangan dari Pusat dan juga dari Divisi Pemasaran, bukan di operation. Bintang juga menyarankan agar hal tersebut dapat didiskusikan dengan pihak pemasaran yang ada di Batam. (*)

Editor: Roelan