Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belasan Wanita Korban Trafficking di Malaysia Ternyata Warga Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 10-12-2014 | 19:10 WIB
korban_trafficking.jpg Honda-Batam
 Para wanita yang menjadi korban trafficking di Malaysia saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Rabu (10/12/2014) siang. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 13 wanita yang diduga menjadi korban trafficking dan dideportasi dari Malaysia itu mengaku sebagai warga Batam. Bahkan ada yang memiliki KTP Batam.

Salah satunya Cici, wanita berumur 20 tahun, itu mengaku tinggal  bersama orang tuanya di Bengkong. "Saya asli penduduk di Batam. SMP dan SMA pun saya di sini di Batam," kata Cici kepada BATAMTODAY.COM di shelter penampuanan Dinas Sosial (Dinsos) Batam, Sekupang, Rabu (10/12/2014).

Belasan wanita itu dideportasi melalui Pelabuhan Internasional Batam Center. Mereka untuk sementara ini akan didata dan dibina terlebih dahulu sebelum dijemput pihak keluarga.

Febrina, pendamping tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Kementerian Sosial  (Kemensos) RI, membenarkan, mereka yang dipulangkan adalah warga Batam yang terzaring oleh petugas Imigrazi Malaysia.

"Mereka asal Batam di Malaysia hanya bermodal paspor pelancong atau kunjungan saja, tidak untuk berkerja. Tapi mereka kedapatan berkerja di tempat hiburan malam," jelasnya.

Sebelumnya diberitkan, sebanyak 13 wanita asal Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia dipulangkan dari Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Batam Center pada Rabu (10/12/2014) siang. Mereka mengaku sempat disekap di salah satu hotel di Johor.

Mereka juga mengaku akan dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK) oleh penampung di Malaysia.

Tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center sekitar pukul 13.15 WIB, belasan korban itu dijemput petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batam bersama perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Febriana.

Menurutnya, para korban trafficking itu mengantongi paspor yang dikeluarkan Imigrasi Batam. Mereka dijual ke Malaysia untuk menjadi PSK oleh tekong di Batam bernama Jaki. (*)

Editor: Roelan